LET's

Senin, 07 Januari 2013

Cerita Pendek : Karena Cinta Tidak Selalu Datang Tepat Waktu

Cerita Pendek

                                                Karena Cinta Tidak Selalu Datang Tepat Waktu

                                                      Oleh : Devi Pratiwi Sudrajat 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari itu
Matahari mulai malu-malu menemui senja
Angin berhembus deras begitu lirih
Membuat ranting seperti enggan melepas dedaunan
Sepeda melaju dengan cepat
hingga sampai pada tujuannya
Hari itu .
"Hayooo  autis sekali, diam dikamar sendirian!gabung main kartu lagi, jangan-jangan takut kalah lagi ya?hihi mukanya kemarin dah kaya hantu aja bedak semua kak " seru Nisa

aku hanya tersenyum simpul tak menjawab

"aaah beda yaaa yang sedang falling in love,  sebentar lagi ditinggal Masnya " goda miss Tifany tutor asramaku  

" Tidak kak, aku cuma kurang enak badan " YA hanya itu yang bisa aku katakan 

Aku Azkiya Zahrana  seorang mahasiswi keguruan salah satu universitas negeri di Bandung, seorang perempuan sederhana yang memiliki banyak impian. Tidak terasa hampir sebulan lamanya aku tinggal di desa ini PARE orang-orang sering menyebutnya dengan kampung Inggris desa kecil penuh ilmu di Kediri, desa yang penuh dengan kenangan dimana aku bisa belajar apa saja tidak hanya bahasa namun kehidupan, desa terjauh yang pernah aku kunjungi selama aku hidup. Terasa berlebihan namun itulah adanya Orang tua selalu tidak begitu mengijinkan jika anaknya mengembara terlalu jauh. Entah tradisi budaya atau apa karna kebanyakan perempuan Sunda khususnya dalam keluargaku kurang menginjinkan jika anak perempuannya mengembara jauh. 

Hari-hari terakhir jadi terasa sedikit berat entah apa yang membuatnya berat, beberapa hari lagi aku harus kembali ke Bandung. Kembali menjalani aktivitas sebagai seorang mahasiswi dengan runtutan kegiatan akademik dan organisasi yang terkadang membuat penat.
Tidak ada yang bisa aku kerjakan hanya membaca lembaran-lembaran vocabulary yang telah dipalajari serta buku grammar milik teman di kamar asrama. Malam ini aku sengaja ingin sendiri, berbeda dengan teman-temanku yang sedang berkumpul di ruang tengah bercanda bermain kartu setelah program camp selesai , aku memang tidak bisa bermain kartu tapi bukan karena aku tidak bisa bermain kartu yang setiap bermain mendapat hukuman berupa bedak yang teman-teman oleskan ke mukaku seperti hantu, atau jika kalah harus di kilikitik. Hanya saja ada yang aneh dalam hati ini, kepala pun rasanya berat.

Kucoba putar alunan musik di telepon genggamku, yang kebetulan saat ini terdengar lagu nasyid EDCOUSTIC- NANTIKANKU DI BATAS WAKTU terputar. Sebelumnya aku sering mendengarkan lagu dan cerita ini tapi tak sampai sekaku ini,  Entah apa yang membuat air mata ini menetes ketika hati mulai berkecambuk dilema . Apa yang sedang terjadi dalam hidupku? Sudah lama aku tidak merasakan hal seperti ini !
Aku tidak pernah tahu kenapa takdir ini membawaku kepadanya, tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa dia akan mengisi hidupku.
Ya aku tidak pernah tahu kenapa waktu bisa menenggelamkan  aku kepada dia, di saat hati yang keras ini bisa luluh, itulah aku seorang wanita yang sulit untuk jatuh cinta namun juga sulit untuk melupakan .Untuk itu aku selalu takut bila berhadapan dengan yang namanya cinta.

Namun entahlah hati ini begitu bergemuruh akhir-akhir ini , ketakutan menyeruak jika aku merasakan rasa yang seperti ini .Hal ini bukan karena dulu aku pernah dikhianati dan disakiti namun aku takut salah mencintai di saat yang tidak tepat, ketika cinta datang bukan pada waktunya. Yang paling aku takutkan jika cinta ini membuat aku kembali jauh dariMu ya Allah. Menggoyahkan prinsip yang selama ini terbangun. 

Lamunanku kembali tak tentu arah teringat sebulan ini begitu banyak kenangan yang terukir, ada seseorang yang begitu berbeda, pertama melihatnya biasa saja kebetulan melihatnya dikelas speaking dan pronunciation, kami berteman seperti biasa . 
orang yang beberapa bulan terakhir ini menghiasi pikiranku. Seseorang yang terlihat begitu sempurna di hatiku, meski aku tidak tau dia pernah memikirkan ku atau tidak. 

Datangnya begitu tiba-tiba dan tak pernah kuduga. Dia datang dalam hari-hariku sebagai teman dan partner belajar. Setelah program kami terkadang belajar bersama atau sekedar berdiskusi masalah kecil di depan Course Office tempat kami kursus bahasa Inggris di Pare. Membahas apa saja berlatih Bahasa Inggris, bicara  agama,sains, kehidupan sosial politik, makanan ya apa saja yang bisa di bicarakan atau sekedar berkuliner dan bersepeda  mengelilingi pare berkunjung ke toko buku, dan memang aku dan dia memiliki hoby yang sama senang mengoleksi dan membaca buku,  dan sama mempunyai impian memiliki perpustakaan kecil di rumah. 
Aku, dia dan Nissa ,  . Ya kami bertiga mewarnai hari-hari yang indah di Pare.

Berawal dari Sebuah perkenalan  di kelas speaking, diawali dengan niat yang baik ketika ia mencoba mengirimkan sms berbunyi  .

" Ieu abdi  Khalifatul Hakim , kewartosan lamun bade meser souvenir  kanggo enjing. Soalna abdi bade nitip hiji. " 
* ( ini saya Khalifatul Hakim, memberitahu jika mau beli souvenir untuk besok. karena saya mau nitip satu) "

"Nama yang bagus, Khalifatul Hakim artinya mungkin Pemimpin yang adil"Gumamku dalam hati

"jadi mau beli apa ra buat besok?" *hening*
" hallo Rara? Zahra ?ko malah ngelamun sih" Nisa membuyarkan lamunanku
"eh hmm maaf nis, ini ada sms dari alif katanya dia nitip souvenir untuk besok, tapi lucu banget deh nis ternyata dia bisa juga bahasa sunda ya" jawabku
"haha paling nanya-nanya temennya lah ra !atau mungkin ada turunan sunda juga .Ya sudah nanti sore kita keliling saja cari toko oleh-oleh juga siapa tahu ada souvenir yang unik dan terjangkau "  Nissa memberi solusi

Yasebut saja namanya Alif , pertama mendapat sms itu aku hanya tersenyum kepada Nissa lucu sekali jika seorang pemuda Jawa mengirim sms bahasa Sunda seperti itu . Ya masih biasa saja sanggupi untuk membantunya membelikan sebuah souvenir untuk acara tukar kado di class speaking, kelihatannya dia memang pemuda yang baik nyaman di ajak bicara, berpengatahuan luas,berbudi pekerti  dan mungkin suatu saat nanti aku bisa menjadi sahabatnya. 

Namun entahlah Allah berencana lain, hari berganti hari matahari tetap tersenyum setelah rembulan selalu kembali keperaduannya ada yang berbeda mata dan hati ini kurang terjaga sehingga begitu rapuh dan yang bisa dilakukan hanya Beristighfar, aku merasa sesuatu yang berbeda semakin lama mengenalnya , aku mulai mengaguminya karna dia yang begitu menghargai wanita, tutur katanya begitu santun, pengetahuannya begitu luas. Namun yang terpenting yang membuat aku mengaguminya dia begitu memujiMu dan taat kepadaMu ya Rabb sungguh bukan aku membeda-bedakan namun dia memang berbeda.
Aku tidak melihat bagaimana kurang dan lebihnya, karena aku begitu sadar bahwa aku pun wanita jauh dari sempurna . 

Detik terus berdetak pertanda waktu berputar,namun pikiran ini sulit sekali untuk dikendalikan
Ketika malam itu aku, teh Dinar dan Nissa kami terbiasa mengobrol kecil setelah shalat tarawih sebelum beranjak tidur, dalam kamar asrama
"Haduuuh gak bisa tidur, kenapa kita ikut  kelas public speaking ya, lumayan aga stress juga tiap pertemuan cuap-cuap bahasa inggris depan orang banyak "Nissa membuka pembicaraan

" Iyasih biasanya kita stress tiap final exam speaking aja sekarang tiap hari harus public speaking di depan orang-orang yang belum kita kenal,tapi  Ya sudahlah. Hadapi, Hayati Nikmati di Bandung belum tentu kita ngomong bahasa inggris tiap hari kan, Niss mau curhat melenceng dari bahasa inggris boleh tidak?"

 Ya dengan sedikit dengan nada ragu-ragu aku mulai menceritakan apa yang sedang aku alami kepada sahabatku ini, ya Nissa sahabatku yang setidaknya satu perjuangan terkadang satu nasib dari mulai akademik, organisasi, hobi sampai kisah cinta .

"hwalaah ngomong aja ada apa? biasanya juga langsung cerita ! " Nissa meyakinkan

"Tau tidak Niss, sepertinya ada sesuatu yang aneh  tentang perasaan ku terhadap Alif "
Nissa tersenyum " Haha kamu gak sadar aku juga ngeliat ada hal yang aneh dengan sikap Alif kepadamu"
 
" Ciiieeeeeee PARE IN LOVE  pantesan akhir-akhir ini sering senyum-senyum bae, Alhamdulillah Ya Robbi Ra kamu Move on juga setelah bertahun-tahun lamanya normal ternyata" tambah Dinar dengan nada menggoda
 
"Hey, aku kira kamu sudah tidur teh,  ya lah aku masih normal, memang aku kenapa? wuuuu " kesalku terhadap Dinar

" haha ya habiisnya kamu tuh masuk track record galau terlama takutnya trauma pekhianatan.haha dan di kampus kemana-mana  bareng Nissa, atau sudah jadi akhwat ya sekarang??"candanya

" hidiih sembarangan kata orang sih jomblo itu nasib kalau single itu prinsip ini bukan masalah move on atau tidaknya , aku sudah tidak mau peduli dengan masa lalu itu, yang aku takutkan memanglah rasa ini bukan pada tempatnya, bukan waktunya, juga bukan pada orang yang tepat. Aku hanya takut saja !" jawabku

" haha gimana ceritanya, kamu punya perasaan aneh ke Alif ? pasti gara-gara games di extended class nya miss Tiffany yah ? " Tanya Nissa penasan

" tidak lah itukan hanya main-main kebetulan saja aku dapat hukuman, i'm so confused  I don't know how.where.when i can feel diferent to him and i just did " jawabku seraya tersenyum

" Ya tapi jangan terlalu berharap juga sih Ra, belum tentu juga kan Alif mikirin kamu ?hahaha bercanda kok " canda teh Dinar membuatku sedikit kesal ya dia senang sekali menggoda ku dengan candanya itu

"Ya ya aku sadar diri koooo,tidak akan berharap banyak mungkin ini cuma perasaan ku saja"Gumamku

Nissa dengan bijaknya berkata " Tak ada yang perlu di takutkan , aku masih ingat dengan perkataan mu dulu di depan Alif ketika ia bercerita sahabatnya sedang jatuh cinta kepada seorang akhwat, Cinta itu fitrah dan itu atas kehendakNya. Kita tidak bisa menolaknya yang jadi masalah bagaimana cara kita menyikapinya apakah cinta itu bisa membawa kebaikan atau malah keburukan. Kamu sendirikan yang bilang ? Banyak bersyukur saja lah Ra Mungkin ini Pelangi Indah yang Allah janjikan setelah Badai besar beberapa  tahun yang lalu.  "
Aku sampai tidak berkata-kata mendengarnya, Nissa berhasil membuatku bisu

Andaikan aku bukan orang yang paham akan hukum ALLAH maka akulah orang yang ingin selalu ada didekatnya atau bercerita semua yang telah terjadi dalam kesaharian ku atau hanya sekedar menentramkan hati jika ia sedang gelisah.

Walau aku tahu cinta itu fitrah  dan mencinta itu bukanlah dosa
Namun entahlah prinsip adalah kekuatan. Bukan karna tidak banyak godaan bukan karna bayangan masa lalu,bukan karena aku masuk dalam organisasi yang begitu islami, orang tua pun tidak pernah memaksaku untuk tidak berpacaran tapi memanglah prinsip ini harus aku tegakan demi akidah dan akhlaq agamaku . Aku ingin jatuh cinta di saat yang tepat dan pada orang yang tepat. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa aku kolot atau terlalu berlebihan bahkan munafik. Namun Allah SWT yang berhak menilaiku. Biarkan hidup ini terwarnai tanpa adanya zat yang dapat mengotori hati .

Biarlah mereka bermadu kasih di luar janji suci pada zamannya kini. Tapi tidak untukku pengalaman masalalu sungguh membuatku banyak belajar dan memperbaiki diri, niat baik tidak selalu berjalan dengan baik. Karena kita tidak pernah tahu kapan kita lengah ketika setan selalu menyerang keimanan dari berbagai arah.
Aku takut dengan dosa-dosa kecil yang tidak terasa dan terlupakan.



Mentari pun bersinar kembali hari-hari terlewati hingga senja menemani
terdengar bunyi dari telepon genggamku, kulihat ternyata ada nama "IBU" dalam layar

"Hallo,Assalmualaikum sehat teh ?" terdengar suara lembut disebrang telepon genggamku
"Waalaikumussalam,Alhamdulillah sehat. ibu skeluarga gimana di Bandung ?" jawabku kepada ibu. Ibu sosok mungkin yang tidak sempurna  namun dimataku ia mengajarkan kesempurnaan.
"Alhamdulillah kalau sehat. ibu sekeluarga juga sehat, jangan lupa makan yang banyak jaga kesehatan di
bulan Ramadhan ini.Uang masih ada ?" ya ibu selalu menanyakan kebutuhan ku tanpa ku minta
"Alhamdulillah ada bu cukup insyaAllah sampai nanti pulang "
"Ya sudah alhamdulillah, nanti kabari lagi kalau mau pulang . Wassalamualikum" telpon terputus
hmmm ibu sebenarnya bukan itu yang aku ingin bicarakan bukan masalah kesahatan atau materi tapi hati, hati ini yang sedang dilanda dilema dan ketakutan
  .

Kucoba menyerahkan segalanya pada yang maha membolak-balikan hati dan pikiran ini, agar aku tidak terjebak dalam cinta semu dalam cinta yang dapat membuat aku jauh dariMu. Kucoba untuk menitipkan dia padaMu disaat penjagaanku tak sampai kepadanya disaat mungkin  takdir tidak bisa mempertemukan kembali . 

tak ada yang bisa dilakukan, hanya mengadu disetiap barisan do'a
setiap rasa ini menyeruak ku coba untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an cahaya penyejuk hati
kubuka surat Ar-Rahman yang luar biasa indahnya . Barulah aku mulai sedikit tenang.
disetiap sujudku aku bersimpuh memohon ampun kepadaMu ya Rob maafkan aku dan dia jika disetiap cerita yang terukir.
Hari itupun tiba , di Office kami bertegur sapa membahas beberapa masalah yang belum selesai di Office salah satunya sertifikat . Dan di depan asrama kami hanya terdiam mungkin membayangkan bahwa hari esok tidak akan seperti kemarin dan hari ini

bahwa kami paham akan prinsip masing-masing bahwa hati ini sepenuhnya dalah milikMu ya Rab .
kami paham bahwa jarak inilah yang membuat kami menjaga hati dan diri
kami paham dengan jarak inilah yang membuat kami berubah untuk menjadi lebih baik lagi
kami paham bahwa Jika engkau menghendaki kami akan bertemu kembali diwaktu yang tepat dan keadaan yang siap
kami paham dengan jarak ini aku dan dia siap untuk melayari semua kehendakmu dengan Sabar, Ikhtiar dan Tawakal serta IKHLAS!
Syukur tak henti-hentinya ku panjatkan karena telah memberi jarak antara aku dan dia

saling memahami tanpa harus saling mengungkapkan isi hati
tanpa ada kata cinta dan rindu  sebelum saatnya
Tidak ada janji dan komitmen sebelum waktunya yang memberatkan jikalau mungkin suatu saat nanti Engkau berkehendak lain, jika mungkin suatu saat dia menemukan perempuan yang lebih shaliha. Atau pun perasaan ini akan hilang dengan sendirinya.
Aku pun mulai berkaca, dia sosok yang begitu sempurna dimataku ,hingga aku pun tersadar bahwa diri ini tidak sepadan dengannya, bahwa diri ini terlalu banyak kekurangan yang harus dibenahi. Bahwa diri ini terlalu hina bila disandingkan dengannya, aku wanita yang mungkin tak seindah mereka akhwat sejati yang selalu dapat menjaga agama dalam setiap hembusan nafas. Aku bukan bidadari syurga bermata jeli yang engkau kirimkan untuk laki-laki shaleh. Aku hanya wanita biasa yang selalu ingin memperbaiki diri menebus segala kesalahan yang pernah tergores dalam kisah hidup.
biar Allah yang menjagaku dan dia dengan keyakinan bahwa memanglah Allah sebaik-baiknya penjaga,.
Tugas kami hanya berusaha berdo'a dan memperbaiki diri hingga saatnya tiba dalam naungan RidhoMu 

Maaf jika pertemuan kita kurang lebih sedikitnya telah menggoyahkan prinsip, Menguras pikiran bahkan kesabaran . Karena aku pun tau perjalanan ini masih panjang entah apa yang akan terjadi dihari esok.Yang mungkin saja suatu saat kita sama-sama lelah . Ya penantian adalah suatu ujian .
Menahan semua rasa dalam diam, Karena semakin aku mengaguminya semakin aku enggan untuk mendekatinya, aku ingin menyayanginya dengan menjaga kehormatannya karena Aku sungguh percaya ALLAH SWT memiliki rencana terbaik setelah ini . Peganglah teguh "Q.S Annur : 26 " !

Dia telah menyadarkanku akan keteguhan prinsip,prinsip bahwa memang dua hal yang tidak boleh dilupakan seorang perempuan yakni " Harga diri dan Kehormatan" sungguh aku tak akan berharap banyak. Karena memang tidak pantaslah kita menggantungkan harapan kepada manusia, karena ALLAH SWT sebaik-baiknya tempat berharap.Agar tak ada kecewa pada akhirnya.

Terimakasih kepadanya yang telah memberikan seulas warna indah dalam hidup,sedikit namun berarti sebentar namun bermakna, yang mungkin suatu saat akan ku kenang!

Tidak ada yang perlu diakhiri karena kita tak pernah memulainya. 

Kalau pun suatu saat tidak pernah Engkau pertemukan kami di dunia kembali, mungkin Engkau akan mempertemukan kami di SyurgaMu.Karena hanya dengan mengenalnya saja itu sudah membuatku bahagia.
Ya bahagia memang lah sederhana, sesederhana sayap-sayap angin membawa berita bahwa ia dalam lingdunganMu, sesederhana mata terpejam melihat ia telah mencapai satu demi satu impian dalam karirnya.

dan di hari itu
kereta membawaku jauh dari darinya
mulai menjauh menelusuri jejak keagungan Allah yang kulihat dibalik jendela 
menyimpan sejuta cerita lewat romansa kehidupan
Hingga saatnya aku pergi dengan sejuta tanya di hati meninggalkan kenangan dan akan mengukir sejuta impian untuk masa depan. Biarkan hati ini dengan ikhlas terbang terbawa angin arus KuasaMu
Mencoba mengolah rasa cinta tanpa harus berbuat dosa.

Aku bertemu dengannya karenaMu dan biarlah jika aku berpisah dengannya itu jua karenaMu. Dan Aku tahu "KARENA CINTA TIDAK SELALU DATANG TEPAT WAKTU" untuk itu  jika Allah SWT berkendak siapa pun dia yang tertulis dalam lauh mahfudzku,  dengan segala kekurangan dan kesederhanaanku  "ku nantikan dia dibatas waktu".



 ---------------------------------------------------******-----------------------------------------------------

Hanya prosa naratif fiktif  yang semoga memberi hikmah !

dipublikasikan 
Bandung 7 Januari 2013
00.01 WIB
 
Devi Pratiwi Sudrajat
ilustrasi gambar : http://fadhilahq.blogspot.com/2011/11/renungan-buat-ikhwan-akhwat-yang.html










Tidak ada komentar:

Posting Komentar