LET's

Selasa, 30 Juli 2013

SANLAT PELANGI RAMADHAN MUTIARA JALANAN FSLDK BARAYA




Oleh : Devi Pratiwi Sudrajat
( Koord Komisi B, BAPEDa LDM UIN )

Bandung- Di Kolong Jembatan Layang Kiara Condong . Ketika kehidupan terus bergulir ketika itu pula berjuta nikmat Allah SWT dalam setiap hembusan napas, aliran darah kita. Pendidikan yang tinggi, tempat berlindung yang layak, makanan yang enak canda tawa pun mewarnai hari-hari kita. 

Namun, pernahkah kita sedikit menengok terhadap saudara-saudara kita diluar sana?

Semua tidaklah sama. Dibawah jembatan itu ada garis-garis kehidupan,ada sekelompok mutiara jalanan dengan keadaan dan kondisi yang bermacam-macam. Mereka berusaha ceria walau harus terus berjuang menghadapi kerasnya arus kehidupan, tentu menjadi anak jalanan bukanlah suatu pilihan.
Mereka adalah saudara kita. Mereka adalah amanah Allah SWT yang harus dilindungi, dijamin hak-haknya sehingga tumbuh kembangnya menjadi manusia dewasa yang bermanfaat dan bermasa depan cerah.

Adakah sesuatu yang dapat kita lakukan?

mungkin tak banyak,sedikit kepedulian kita tentang pembinaan sedikitnya memberikan mereka harapan memberikan mereka peluang bahwa mutiara jalanan pun layak menjadi mutiara bangsa.


Mutiara Jalanan Selepas Tampil di Ramadhan Fair UPI
Sedikit kepedulian sungguh sangat berarti untuk mereka

Setiap minggu dibawah kolong jembatan atau dilapangan stasiun, terkadang kami menyempatkan untuk sedikit berbagi memberi ilmu memberi kebahagiaan,walau mungkin tak seberapa. Kami suatu komunitas kecil yang bernama "ASPAL" Komunitas Peduli Anak Jalanan berharap ASPAL ini suatu bentuk analogi sebagai perekat hubungan antara kita sebagai pembelajar dan para anak-anak jalanan sehingga sama-sama bisa bersinergi ke arah yang lebih baik, suatu komunitas bermula hanya beberapa kader LDK LDM UIN Bandung berdiri pada tahun 2010, lalu tergabungnya dengan para relawan dari berbagai kampus di Forum Silahturahim Lembaga Dakwah kampus (FSLDK Bandung Raya) .
Di moment Ramadhan yang Allah janjikan penuh keberkahan pun kami ingin berbagi dengan mereka, memberi kesempatan kepada kawan sekalian untuk ikut merasakan kebahagiaan "Melukis Cita dan Cinta,Bersama Membangun Harmoni Anak Negeri" yang kami rangkai dalam agenda Pesantren Kilat Pelangi Ramadhan Alhamdulillah terlaksana pada16-23 Juli 2013 di Yayasan Beribu jl.  Jembatan kiaracondong Setiap pukul.16.00 – 18.30 WIB.

Mentoring kecil anjal

Jumat, 26 Juli 2013

Hanya Tak Ingin Menjadi “Aktivis Cengeng”!


Sebuah catatan kecil,
Malam hari itu hujan begitu derasnya,
seperti biasa ku simpan sebuah motor matic merah setiaku di garasi rumah.  
Kulihat jam dinding waktu sudah menunjukan hampir pukul 21.00
Kuucapkan salam dan mencium tangan ayah dan ibu
“ Dari mana saja teh, tumben hari ini sampai jam 9 ?“ sambut ibu
Lalu kuceritakan sepenggal pengalaman hari ini
“tadi PPL ngajar alhamdulillah dapat ngajar kelas X dan XI terus ke Panti Asuhan mau ada bakti Sosial anak-anak himpunan jurusan, setelah itu menghadiri undangan LDK , barusan Alhamdulillah acara penutupan pesantren kilat anak jalanan dikiara condong “
“Sudah makan?”
Ku jawab “ Sudah” untuk saja detik itu perutku tidak berbunyi, bahwa anak perempuannya ini sedang berbohong. Kejadian penutupan ASPAL tadi sungguh luar biasa memang menguras energi pikiran akhir-akhir ini bagaimana harus mengondisikan relawan dan anak jalanan sehingga terkadang perut sendiri pun lupa untuk dipenuhi haknya.
“teteh gak  cape? Berangkat pagi pulang akhir-akhir ini malam. Bukannya sedang alergi ? Tubuh juga perlu istirahat teh !” Nada ibu penuh kecemasan
Aku pun  hanya tersenyum dan berkata  “ Amanah bu “ lalu menutup pintu kamar.

Entah kenapa akhir-akhir ini rasanya penat sekali ingin rasanya menangis tanpa sebab,dengan tubuh yang luar biasa mengantuk aku menjalankan shalat isya dan tarawih munfarid. Tiba-tiba ada sebuah sms berbunyi, dan ku baca di layar hpku :

Sudah Berapa juz tilawah hari ini?di pertengahan Ramadhan Mubarak sudah khatam min. 1x kah ?
*jika belum maka jangan bertanya, kenapa dalam aktivitas kita merasakan lelah pun tak terarah”

Ya itu sms yang datang seakan menampar imanku kala itu, sms yang datang dari Murabbiku.
Beliau salah seorang yang selalu mengingatkan keadaan rukhiyah ini.

Ku buka Mushaf di dalam tas, sungguh sangat menyedihkan hari ini 14 Ramadhan tapi tilawah ku baru sampai juz 11 itu tandanya aku masih ada hutang 3 juz . Apa yang sebenarnya selama ini aku lakukan ? Bukankah agenda akademik, agenda organisasi, agenda dakwah itu ku niatkan karenaMu ?
Sungguh tidak pantas di dalam bulan Suci yang penuh rahamat penuh maghfirah keadaan iman dalam kefuturan.

Teringat sebuah karya yang pernah ku baca dari seorang akhwat tentang sebuah amanah :

Amanah ini,Bu..
 
Jalan ini memang panjang bahkan tak berujung…
Semakin kupandang semakin jauh ujungnya…
Inginku berlari sekencang-kencangnya untuk menyudahi perjalanan ini, tapi tak kunjung sampai
Sampai berdarah-darah kakiku, dihantam batu dan kerikil yang tajam…
Sakit sekali bu…