LET's

Minggu, 22 Mei 2016

[Tentang Malam dan Segala yang Kuharap Diam-Diam]


Kamu mungkin tidak tau betapa aku menyukai malam
Malam itu gelap namun menentramkan
Ada celah untuk memaafkan, 
Ada ruang untuk melupakan kealfaan siang
Disana terletak harapan menyambut pagi
dengan cerita yang baru


Kita yang tenggelam ditengah tumpukan rutinitas
Terlarut dalam kejamnya kesibukan
Bercampur  kerumitan tak jelas perasaan
Aku masih saja sempat menuliskan fatamorgana kerinduan
Tentang arti sebuah kesendirian saat kau tak ada
Tak tau harus ku kirim kemana bait syair-syair ini
Yang ku tau mendo'akanmu bukanlah suatu dosa

Kamu tau?
Selalu ada cara Tuhan untuk menguji hambaNya dengan persoalan
yang palin personal, tapi aku tetap diam menikmati segala proses pendewasaan
Tetap  disini dengan segala usaha dan harapan
Entah untuk meraih cita atau sekedar memanfaatkan kehidupan

Untuk itu
KepadaNya segala urusan kita kembalikan.
Karena langit adalah batasan segala impian
Kerena ridha Allah adalah pangkal muara ikhtiar dan do'a.


Semoga segala urusanmu urusanku Allah mudahkan, pada Malam waktu kita bertawakal dan siang sebagai jalan ikhtiarnya.


20-Februari-2016 (Dengan segala perbaikannya)
Devi Pratiwi Sudrajat

Lokasi Gambar : Oraya Tapa, Cimenyan Bandung

Sabtu, 21 Mei 2016

Ketika Tuhan Menciptakan Makhluk Melankolis

Entahlah mengapa Tuhan menciptakan makhluk melankolis? katanya ciri-ciri dari sifat melankolis itu pemikir, sensitif, teratur, suka menulis dan romantis ( sifat yang terakhir boleh lah diabaikan) karena sangat merasa diri jauh dari itu. Selain itu saya juga sedikit agak plegmatis. Apa bedanya? disini saya tidak akan mendefinisikan sifat-sifat tersebut karena bukan psikolog dan ahlinya, untuk itu kalau penasaran boleh sedikit buka mbah google atau KBBI.  

Mungkin saja Tuhan menciptakan saya dari banyak makhluk yang seperti itu Plegmatis & Melankolis. Disaat segala aktivitas yang membuat jenuh selalu dan selalu saya ingin menulis segala yang terjadi dipersinggahan dunia yang fana ini.Saya tidak pernah tahu untuk siapa tulisan-tulisan ini sosok abstrak yang selalu menjadi bait diantara deretan do'a. 

Menulis menyukai sastra adalah keproduktifan yang dapat saya lakukan penetralisir segala pemikiran yang selalu saya geluti setiap hari dalam akademik, dalam karir  "SAINS (KIMIA)" yang dinetralisir dalam "SASTRA". Ya dengannya saya hidup dengannya diri merasa lebih bermakna dengannya diri merasa bahagia.

Beberapa minggu ini aktivitas cukup padat mengajar persiapan UN SMA,UAS, SBMPTN juga tugas perkuliahan yang tidak mereda menjelang UAS semester genap. Selain tuntutan  untuk menulis karya ilmiah dalam bentuk proposal untuk Tesis, saya malah sering melahirkan tulisan-tulisan puisi, cerpen, prosa, atau sekedar pengalaman hidup amatiran  yang entahlah semoga keduanya bisa bersinergi untuk kemajuan, perbaikan dan tidak melalaikan.

Sedari kecil saya memiliki kebiasaan menulis diary yang kadang orang bilang itu hanya membuang waktu tapi sungguh itu sangat menyenangkan. 
Menulis saya anggap sebagai kebutuhan, karena dengan menulis saya bisa berbagi apa yang tidak dapat saya beri, tidak dapat saya ungkapkan, semoga setiap postingan dapat dijadikan hikmah, nilai atau sedikit inspirasi. Pun saya memiliki batasan tentang apa saja yang harus atau tidak saya ceritakan atau saya imajinasikan.

Inspirasi bisa datang dari siapa saja, kapan saja. Tidak harus dari seorang sosok, tidak harus dari pengalaman sendiri. Tapi pengalaman, perasaan hidup akan menentukan bagaimana rasa dan filosofi dari setiap bait yang tertulis.
Tidak banyak orang yang dapat menciptakan bait-bait indah dalam tulisannya, jika pun berhasil maka beruntunglah sesuatu/seseorang yang menjadi inspirasi bagi penulis.

Ada beberapa yang beranggapan bahwa manusia pencinta sastra, sosok yang sering menulis puisi adalah "orang-orang yang mellow,  galau, lebay dan baperan?" saya sama sekali tidak peduli tanggapan itu.  Setiap manusia memiliki hak untuk berekspresi.   Tidak peduli bagus atau jelek, suka atau tidak suka, akan ada yang mau membaca atau tidak. Melalui tulisan, lukisan, musik, olahraga dan apapun yang membuat dia merasa hidup ini lebih bermakna. Karena Allah SWT telah memberikan akal pikiran, potensi, minat dalam diri setiap manusia dengan segala perbedaanya.

Zaman sekarang memang mungkin sedang ngeHitz orang bilang baper,kepo,galau,labil dan kawan-kawannya seperti yang pernah mbah sujiwo tedjo katakan :


" Lama-lama orang males romantis, karena entar dibilang GALAU
males peduli karena takut dibilang KEPO
males mendetail karena takut dibilang REMPONG
males mengubah-ubah point of view dalam debat karena takut dibilang LABIL
lama-lama generasi mendatang males berpendapat karena takut dikira CURHAT" - Sudjewo Tejo



Tapi bagaimanapun in syaa Allah saya akan tetap menulis, do'akan juga ya supaya proposal tesis nanti diterima dilancarkan untuk menulis sebuah buku ajar bagi peserta didik SMA terutama dalam pembelajaran Kimia di Sekolah, selepas S1 dulu skripsi saya menganalisis tentang buku ajar . aamiin ^_^ #MelencengDikitMintaDoa

Menulislah walau kertas tak lagi bersama pena, tapi tintanya mampu merekam saat dimana kau ingin kembali memutarnya, menulislah walau kata tak lagi bermakna setidaknya ketika suatu saat kau tidak bisa menemukanku lagi, kau masih bisa membaca deretan tulisan sederhana ini karena menulis dan membaca mereka adalah kawan sejati saat berperang melawan sepi

- Devi Pratiwi Sudrajat, si Melankolis dan Plegmatis"


Lokasi Gambar : Dimeja belajar saat bingung bedakan mana buku mana kasur -_-"




Jumat, 13 Mei 2016

Coretan Pendek dalam Kisah yang Panjang (I)


[Kalimat Utuh]


Pohon itu tidak bisu
ia bersaksi pada angin
bahwa kita pernah saling membahagiakan walau dalam keadaan tersesat

Genangan air itu kan mengering tapi tidak dengan kenangan setiap ingatannya ku potret dalam tulisan membentuk subjek dan predikat menjadikannya kalimat utuh namun sederhana diantara kita
Masih mau menapaki kembali jalan ini bersamaku?



-5 Mei 16-
DeviPs.








Lokasi Gambar : Taman Hutan Raya Ir. Juanda ( Dago Pakar )



==========================================================


[Waktu~Jarak]

Jika waktu ini adalah ujian iman,
maka izinkanlah kesabaran ini lebih luas dari waktu yang telah Engkau tetapkan

Jika jarak ini adalah ujian taqwa,
maka izinkanlah do'a yang terlantunkan menjadi perisai dimana pun ia berada.

Bandung, 27-Maret-2016
Devi Ps






======================================================= 


[Filosofi Jembatan]



Jembatan tercipta untuk menghubungkan dua ranah yang bersebrangan,

ada ketika kita tak bisa melewati tujuan hanya dengan satu lompatan kaki.

Ia berwujud suatu jalan yang menyatukan, butuh pondasi yang kuat bahkan di atas jurang pemisah yang begitu curam.
Jika boleh dianalogikan jembatan itu adalah Do'a,


menghubungkan yang tak bisa direngkuh, menyatukan yang terasa berbeda.






-Devi Ps


11-Oktober-2015






Lokasi Gambar : Ciwangun Indah Camp Lembang






Kamis, 12 Mei 2016

Potensi Anak dan Problematikanya


Dalam diri manusia Tuhan YME ciptakan potensi yang beragam. Dulu ketika saya sekolah terkadang sedih jika mendapat nilai Bahasa Inggris saya yang lebih sering remedial dibanding nilai eksak. Atau daya minat saya jauh lebih suka mata pelajaran kimia daripada fisika. Pernah suatu ketika saya menangis di tempat bimbel karena takut menghadapi UN Fisika SMA. Tapi apa yang terjadi ternyata nilai Fisika saya memuaskan justru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang sedikit pas-pasan. Sering saya mendapati murid saya berbohong pada orang tuanya, Ia terkadang memalsukan tanda tangan ketika nilai ulangan di sekolahnya jelek. Kebetulan saat ini saya masih mengajar di bimbingan belajar tidak sedikit orangtua yang menuntut saya untuk membuat nilai kimia anaknya tinggi di sekolahnya, padahal saya tau bagaimana potensi dan minat anak tersebut saya hanya berusaha membantu dia dalam belajar bagaimana membuat anak tersebut terasa mudah dalam memahami pelajaran, atau setidaknya membuat anak itu sedikit tertarik kepada mata pelajaran yang lebih banyak abstraknya ini. Seberapa sering saya memberikan jam tambahan malah membuat anak menjadi jenuh itu artinya selebihnya kembali kepada potensi anak tersebut sebagai guru/pendidik kami pun tidak bisa memaksakan.   

Disadari atau tidak potensi anak ada batasnya. Jika kita bicara soal teori  psikologi pendidikan,  Vgotsky menjelaskan bahwa setiap anak memiliki Zona of Proximal Development (ZPD) yaitu tingkat perkembangan aktual (mandiri) dan tingkat perkembangan potensial bimbingan. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan. Ia juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut. Intinya dalam perkembangan diri anak dapat dibantu dengan dua hal secara intern ( kemandirian dan ketertarikan anak itu belajar ) dan  ekstern ( bantuan sekolah, bimbel, privat ). Keduanya harus saling bersinergi jika ingin mencapai hasil yang optimum .
 
Sumber Gambar : su-soku.com



Namun sekali lagi potensi yang dimiliki anak berbagai macam. Potensi sendiri ditentukan oleh dua hal yaitu minat dan bakat, perbedaannya adalah minat merupakan suatu ketertarikan sehingga anak berusaha untuk mampu mencapai sesuatu. Sedangkan bakat merupakan anugrah yang Tuhan berikan sedari lahir. Itulah pentingnya orang tua dan pendidik mengetahui potensi minat dan bakat yang dimiliki anak.

Ada yang pintar matematika namun lemah di bahasa, ada yang daya hitungnya lemah namun kuat di hapalan. Anaknya ingin masuk jurusan IPS tapi orangtua memaksakan jurusan IPA ditengah perjalanan anak menjadi malas-malasan belajar.

Oleh karena itu sebaikanya kita tidak terlalu memaksakan atau berfokus pada keterbatasan. Jadikan keterbatasan itu suatu peluang untuk nantinya kita dampingi agar tidak menjadi kelemahan yang menghambat, namun alangkah lebih baik lagi kita berfokus pada kelebihan untuk nantinya dapat dikembangkan dalam setiap diri potensi anak tersebut.

#SemogaPendidikanIndonesiaJauhLebihBaik :)
12-Mei-2016
Oleh : Devi Pratiwi S,Pd