LET's

Senin, 13 Februari 2017

Dalam Ketidakteraturan Pikiran


Selepas subuh menjelang pagi,
Kala masih harus merapikan berkas-berkas yang memenuhi memori.
Menimbang, tetap menyimpan atau membuang.

Selain tulisan-tulisan yang tidak pernah berani terekspose ada juga berbagai macam potret yang masih tertata rapi.
Ia bercerita bahwa hidup mengajarkan berbagai macam rasa dan asa.
Membuat berpikir begitu banyak yang terlewati, tanpa terasa berlalu.

Begitu banyak yang datang, bertahan, lalu pergi dengan berbagai macam alibi.
Namun, keindahan yang Engkau tawarkan,
Manis kehidupan yang Engkau sajikan,
dan segala perlengkapan yang Engkau ciptakan,tidak lain hanya ujian.
Dan kebanyakan dari kami lengah dan khilaf untuk bersabar dan bersyukur. Kebanyakan sadar setelah tersungkur.
Hidup dan dunianya yang fana. mengajariku bagaimana tipisnya jarak antara surga dan neraka, serta tipisnya jarak cinta dan nafsu .Tipisnya bak 1 rambut dibelah 7.

Jangan dibaca ini terlalu berat, keadaan melankolis memaksa manusia sepertiku untuk berpikir yang mungkin tidak pernah mereka pikirkan.Itulah sebab Aku terlalu kaku.

DPS
Kampung Peradaban
Jawa Timur.
05/08/2012.


[Lebih dari Kali Kedua]

Bersyukur terlahir menjadi manusia, diberi anugerah berupa akal menggiringku memilih mana yang baik dan mana yang salah. 
Diberi karunia berupa hati nurani sehingga bisa merasakan cinta, kasih, rindu, kebahagiaan, rasa sakit juga kecewa. 
Hidup hanya tentang bagaimana kita berikhtiar, segala yang layak kamu perjuangkan akan didapat, yang kamu lepaskan ia kan pergi. 
Tentu dengan izinNya. Karena kita sama2 tau Tuhan sedang tidak bermain dadu.
Segala yang baik bersyukurlah karena semua hanya berlangsung sementara, segala yang buruk bersabarlah karena semua tidak akan berlangsung selamanya. 

Lebih dari kali kedua
Allah selalu menerimamu, membuka pintu maaf,memberi pintu rahmat selama kamu menjalani segala petunjukNya. Ia selalu lebih dekat dari urat nadimu.
Orang bilang lima kunci kebahagiaan hidup
"bebaskan hatimu dari kebencian
Bebaskan pikiranmu dari kekhawatiran

Hiduplah sederhana

Memberilah lebih banyak

dan berharaplah lebih sedikit"

Hidup juga tentang bagaimana kita menjalani sisa usia, memanfaatkan sebaik mungkin agar kelak punya banyak bekal setelah pulang.


Lebih dari kali kedua
Allah selalu menerimamu