LET's

Minggu, 27 November 2016

Prouductive with Writing



“ Tulisan bisa di edit namun hidup tidak. Maka, berhati-hatilah dalam menentukan pilihan”
 Kang Choki

Alangkah bahagia hari ini, karena kali pertama saya dipertemukan dan bertanya langsung dengan salah satu penulis yang sangat menginspirasi saya. Mas kurniawan Gunadi.
Terimakasih kepada Teh Rika tepatnya sepekan yang lalu teman saya yang biasa saya panggil “Gadis pengejar kereta” ini mengajak saya ke acara Talkshow mengenai dunia tulis menulis. Awalnya saya agak ragu mengingat pekan ini begitu banyak deadline kuliah dan pekerjaan yang seakan mencekik waktu luang saya. Namun ketika saya melihat poster terpangpang naman Mas Gun saya tidak berpikir lama lagi.

Alhamdulillah Qodarullah saya dipertemukan dengan beliau. Tidak begitu lama hanya kurang lebih dari empat jam saya mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Jomblo Prouductive dengan tema “Prouductive with Writing”. Namun, hikmah yang dapat saya ambil banyak sekali. Salah satunya dari kang Choky “ Tulisan bisa di edit namun hidup tidak. Maka, berhati-hatilah dalam menentukan pilihan” sedikit namun nyelekit itu mungkin gambaran closing acara tadi. Kita bisa mengedit tulisan karya kita sendiri kapan saja, bahan setelah dicetak pada edisi selanjutnya kita bisa merubahnya. Namun tidak dengan hidup kita, karena hidup akan terus berjalan tanpa adanya mesin waktu yang mampu membawa kita memperbaiki kesalahan hidup di masalalu, kita hanya bisa menjalaninya. Yang dapat diperbuat adalah membuka dan menuliskan pada chapter yang baru bahwa ada  hal-hal yang tidak boleh kita ulangi dan berhati-hati dalam melangkah membuat suatu pilihan hidup apapun itu.

Selain itu alhamdulillah saya juga mendapatkan kesempatan untuk bertanya langsung kepada mas gun, yang saya tanyakan terkait karya-karya beliau yang selalu menginspirasi pembacanya. “Tulisan yang baik adalah tulisan yang mampu membuat pembacanya mengingat sang maha pencipta. Dan itu saya dapatkan salah satunya dari karya-karya mas gun.”  Setelah itu saya meminta saran dan masukan dengan tulisan yang berkualitas kepada beliau. Beliau hanya menjawab: pada dasarnya beliau menulis berdasarkan pengalaman diri dan pengalaman orang lain. Pengalaman apapun bisa dijadikan hikmah, beliau selalu mengingatkan bahwa menulislah dengan ikhlas jangan pedulikan orang akan suka atau tidak, terinspirasi atau tidak. Urusan tulisan itu akan menggerakan hati pembaca itu hanya masalah chapter kesamaan rasa pada tulisan yang dibuat pada saat itu. GREAT ! lugas dan saya mengerti bahwa menulis dengan ikhlas itu tidaklah mudah kadang ada rasa ujub diri agar tulisan kita dibaca dan menginspirasi orang lain, kali ini memang saya harus banyak belajar tentang keikhlasan niat menulis.  Hikmah lain yang tidak kalah menginspirasi adalah alur perjalanan hidup beliau untuk bisa membuka lapangan pekerjaan untuk oranglain. Memang benar mas, sebaik-baiknya pekerjaan itu jadi pengusaha dengan karya kita sendiri. Tanpa harus terikat aturan selain itu  kita bisa menentukan kapan kita bisa libur. Untuk itu Rosulullah Sawlallahu alaihi wassalam bersabda sembilan dari sepuluh pintu rejeki adalah dengan berdagang (menjadi pengusaha).

Well, mungkin cukup sekian beberapa hikmah sekaligus curhat mengenai hari yang menginspirasi ini. Saya sangat mengapresiasi acara Prouductive Talk Writing yang diselenggarakan oleh Jomblo Prouductive ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan pada usia muda di antaranya terus belajar dan produktif berkarya apapun dalam kebaikan . (Anyway itu tulisan ‘Proudictive’ nya bukan typo loh tapi katanya punya filosofi tersendiri bahwa kita harus ‘proud’ pada segala kemampuan diri dan rubah kemampuan tersebut agar selalu produktif.
Thank you Alloh for today. Wish I can practice all of the knowledge to be better writer.  Aamiin
Bandung, 27 Nopember 2016

 
Sekedar kenangan dengan Mas Gun