LET's

Jumat, 17 Agustus 2012

ASAM BASA KEHIDUPAN : Hujan Asam

HUJAN ASAM

 Oleh :  Devi Pratiwi Sudrajat 

Mengingat Ilmu Kimia tentu tidak terlepas dengan zat-zat alam disekitar kita terutama yang bersifat asam dan basa. Mungkin untuk sebagian orang pernah mempelajari materi ini di SMP dan SMA. Asam- basa tidak hanya terbatas teori tentu di balik teori banyak terdapat realita disekililing kehidupan baik dari segi manfaat dan kerugiannya. Berikut ini Salah satu aplikasi dari asam dalam kehidupan kita .

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam  tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur oksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmpsfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.( Wikipedia )

Istilah hujan asam mula-mula diperkenalkan pada tahun 1872, Oleh Robert Augus Smith, seorang ahli kimia dan klimatologi dari Inggris. Ia menggunakan istilah ini untuk menjelaskan sifat presipistasi asam di Manchester tepat pada awal Revolusi Industri. Meskipun pH air murni adalah 7, tetapi hujan secara alamiah bersifat asam lemah yang disebabkan adanya gas CO2 di atmosfer yang dapat larut dalam air hujan.
CO2 (g) + 2H2O(l) à H3O+ (aq) + HCO3(aq)

Berdasarkan % volume gas CO2 di udara, kelarutan dalam air dan harga Ka dari asam karbonat ini mempunyai pH yang normal sekitar 5,6. Masalah hujan asam cukup pelik. Hujan salju dan kabut menjadi asam karena aktivitas manusia. Presitipasi asam ini terjadi diseluruh bagian Amerika, Kanada, Lembah Amazon dan seluruh Eropa, Rusia sampai ke kutub Utara dan Selatan. Pada Tahun1989, tercatat bahwa pH air hujan di Amerika bagian Timur mencapai 4,2 sedangkan di California bisa mencapai pH 1,0.
Bagaimana terjadinya presitipasi asam ini, ada beberapa kemungkinan :
1.      Asam Sulfit yang terbentuk dari sulfur dioksida, SO2 terutama dari hasil pembakaran bahan bakar minyak. Jika bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfit H2SO3
2.      Asam Sulfat yang terbentuk dari sulfur trioksida SO3 terbentuk di atmosfer melalui reaksi ozon, oleh reaksi fotokimia atau dikatalisa oleh debu
SO2(g) + O3(g) à SO3 (g) + O2 (g)
2SO2 (g) + O2 (g) à 2SO3 (g)
Sulfur trioksida yang terbentuk ini bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat .
3.      Asam nitrat. Oksida-Oksida nitrogen ( biasanya dinyatakan dengan NO2 terbentuk dari reaksi antara gas N2 dan O2 ). Gas NO terbentuk dari pembakaran dibagian dalam mesin kendaraan bermotor dan keluar melalui knalpot. Di udara terbentuk gas NO2 dengan air membentuk HNO3 dan HNO2 . ( Yunita : 2010 )

Hujan asam berdampak terhadap lingkungan. Indikasi pengaruh hujan asam ini terlihat pada patung yang terbuat dari tembaga dan perunggu. Warba hijau pada lantai dan badan tembaga Jenderal A. Yani di jalan Sumatera Bandung dekat Martadinata. Proses korosi terjadi pada logam tembaga ketika terkena air hujan yang mengandung sulfat dengan membentuk tembaga sulfat CuSO4 yang berwarna hijau.

Periode tahun 2005 sampai 2006. Hujan asam telah terjadi di daerah padat transfortasi. Hal ini tentunya berhubungan dengan pengaruh aktivitas manusia. Berbeda dengan hujan asam yang sangat kuat dipengaruhi oleh Gunung Tangkuban Perahu. Wilayah tepi cekungan Bandung dan Kabupaten berlum terkena hujan asam. Hal ini disebabkan sumber transfortasi masih relatif lebih sedikit dibandingkan penyebaran polutan di Bandung.
Kota Bandung termasuk salah satu contoh adanya kandungan asam dengan pH di bawah 5,6. Contoh daerah kisaran pHnya 5,4-5,6 terjadi pada daerah padat transfortasi dan perdagangan . Berbeda dengan Ciater yang terletak di dekat gunung berapi, tetapi bukan daerah padat transfortasi ternyata terkena hujan asam dengan pH 5,2-5,4 .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar