LET's

Jumat, 20 Januari 2012

Wahai CINTA Jodohku tertuliskan di Lauh Mahfuz

Oleh : Devi Pratiwi Sudrajat
 
"CINTA" sebuah kata walau hanya kesatuan dari lima huruf namun memiliki makna dan rasa yang luas.

ya cinta memang Allah ciptakan sebagai anugerah untuk setiap insan agar membuahkan kemashalatan bagi kehidupannya. perasaan cinta muncul tentunya memiliki porsi masing-masing di hati seperti cinta kepada keluarga, teman, sahabat atau lawan jenis???

Ini yang mungkin menjadi masalah dalam kehidupan ketika cinta terhadap lawan jenis menjadi salah satu faktor yang menjadi peran penting bagi kehidupan seseorang umumnya pada saat ini.Bayangkan saja hampir sebagian besar manusia pasti pernah mengalami jatuh cinta bukan?
jatuh cinta memanglah sangat manusiawi indahnya cinta mungkin bisa di rasakan ketika kita melihat orang yang kita sayangi hadir di hadapan kita walau hanya tersenyum simpul ,bercanda akrab menimbulkan effect bahagia yang luar biasa apalagi bisa memilikinya. Namun apa jadinya jika anugerah yang Allah berikan itu menjadi bumerang kemudharatan hidup kita ?
tentu saja itu bisa terjadi jika sudah terjadi antara bercampurnya CINTA dan NAFSU .

tidak sedikit manusia bisa melakukan apa saja karena rasa cintanya kepada seseorang, itu mungkin benar dilakukan asal tidak melanggar syariat-syariat yang telah ISLAM tetapkan, namun yang menjadi masalah kebanyakan orang tau syariatnya namun sedikit menyepelekan dalam penerapan kehidupan sehari-hari.itulah sebabnya pada zaman sekarang ini banyak akhlaq yang merosot turun khususnya pada generasi muda. sulit memang mengatasinya apalagi setiap manusia dibekali iman dan nafsu orang beriman dan berakhlaq sekalipun bisa saja terjerumus dalam perbuatan yang salah. untuk itu di butuhkan pendidikan iman yang kuat, pergaulan yang sehat serta mengerti adab-adab pergaulan serta resiko yang akan terjadi bila adab itu tidak terealisasikan, sepele memang dan susah untuk di aplikasikan namun tanamkan pada diri bahwa "KITA MELAKUKAN INI MEMANG SULIT NAMUN UNTUK KEBAIKAN AGAR TIDAK MENYESAL DIKEMUDIAAN HARI"jagalah pandangan karena bagaimanapun perlakuan kita semua berawal dari pandangan.

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya" (Q.S. An-Nuur [24] : 30)

"Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya". (Q.S An-Nuur [24]: 31)

"Ada tiga kelompok manusia yang tidak akan melihat api neraka, yaitu orang-orang yang matanya terjaga di jalan Allah, orang yang matanya menangis karena takut kepada Allah,dan orang-orang yang matanya tidak maumelihat hal-hal yang diharamkan". (H.R.Thabrani )

kembali lagi masalah cinta mungkin kata disakiti atau menyakiti merupakan hal yang lumrah di dalam hidup, setiap orang tentu tidak ingin mengalami keduanya. namun pada kenyataannya jika kita siap mencintai harus siap juga menyakiti atau tersakiti, apabila kita ingin memiliki harus siap kehilangan. hukum alamnya memang seperti itu.

pikirkan kembali jika kita mencinta seseorang haruskah ada rasa ingin  saling memiliki antara yang laiinya. apakah banyak kemashalatannya di banding kemudharatannya. mungkin memang benar jika berpacaran itu 

  • harus dijadikan sebagai ladang motivasi untuk lebih baik lagi, 
  • melatih diri untuk berkomitment agar suatu kelak bisa berumah tangga dengan baik,
  • tidak dipermasalahkan asal bisa saling menjaga diri dan terjauhkan dari perbuatan Jinah dan tidak menimbulkan syahwat pada keduanya
  • sebagai hiburan di sela-sela aktivitas yang padat
  • bisa lebih mengenal jauh calon pasangan hidup kita
namun balik lagi kepada diri sendiri bisakah kita melakukan tujuan itu semua dengan sebaik mungkin?
sudah sesuaikah tujuan itu dengan aplikasinya ? bagaiamana jika ia memang tidak berjodoh  dengan kita ? sudah siapkah jika kita kehilangan orang yang kita sayangi itu? setelah tidak lagi terjalin komitment bisakah silahturahmi terjalin dengan baik ? bisakah kita ikhlas lillahita'ala menjalani semuanya?

itu semua mungkin bisa terjawab bagi yang pernah merasakan, alhamdulillah jika memang terealisasikan dengan baik namun jika tidak akan sangat sulit menghindarinya karena hati kita sudah terlanjur mencintai .mata dan hati sudah tertutup oleh alasan-alasan dan perasaan yang menurut kita logis namun sebenarnya bertentangan dengan syariat agama.

disisi lain tanpa adanya rasa memiliki :
  • jadikan kesendirian itu sebagai aktivitas untuk bisa menjadi lebih baik lagi, khusyulah beribadah dan teladani sifat-sifat orang yang kita sayangi
  • bisa lebih fokus terhadap cita-cita yang di inginkan tanpa harus membagi pikiran
  • jadikan ia sebagai motivator walau tidak secara langsung
  • menghindari dari perbuatan dosa-dosa kecil atau besar yang terasa ataupun tidak
  • bisa berteman dan bersahabat dengan siapa saja tanpa terbatasi komitment sebelum pernikahan
  • menghindari fitnah dan hal-hal keji yang dapat merusak diri dan menimbulkan penyesalan di lain waktu
" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk" (Q.S. Al-Israa' [17]:32)

mungkin melawan hawa nafsu seperti itu tidak mudah, hanya orang-orang pilihanlah yang bisa menjalani syariat Allah sebaik mungkin, namun kewajiban menjalankan syariat tetaplah harus dijalankan jika ingin selamat dunia dan akhirat. mungkin ini juga menjadi tugas kita semua agar pandai-pandai mengatur diri, mengendalikan nafsu dan selalu senantiasa ikhlas bahwa hidup ini karena dan untuk Allah swt.

jika kita sudah terlanjur terpaut hati kepada seseorang mungkin berpacaran mungkin saja boleh asal kita bisa benar-benar menjaga amanah Islam dan memenuhi tujuan berpacaran yang baik itu dengan baik. namun bisakah dan sudahkah ini terjadi ?

namun jika yang telah kehilangan dilihat dari sisi orang yang pernah mengalami pahitnya "berpacaran" jadikanlah kesakitan itu sebagai energi motivator yang besar untuk menjadi lebih baik lagi, jadikan pengalaman pahit itu sebagai bekal hidup menghadapi banyak cobaan di depan sana agar terasa manis setelahnya, jadikan pembuktian bahwa kita bisa berhasil dan sukses tanpa orang yang pernah menyakiti kita.

jika sudah terlanjur menyakiti meminta maaflah setulus mungkin dan perbaiki lah sikap kita jika memang harus ada yang diperbaiki keduanya di lain waktu. selalu doakan orang yang pernah merasa kita sakiti agar selalu diberi kebahagiaan dan yang terbaik. kebahagiaan yang mungkin tidak bisa kita berikan.

tanamkan dalam diri jika MAUT, REJEKI, dan JODOH sudah Allah tuliskan dalam Lauh Mahfuz,

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik". (Qs. An Nur:26)
 
jika dia memang yang terbaik untuk kita, keluarga, dan agama berdoalah senantiasa di dekatkan jika memang tidak mohon dijauhkan dari rasa yang tidak bisa dikendalikan dan mintalah yang terbaik kepada Allah swt.
"Semua akan indah pada waktunya"


ini merupakan tugas kita semua, mari bangun hidup sebaik mungkin jadikan masa lalu sebagai cermin untuk masa depan yang lebih baik lagi. karena hidup di dunia itu tidaklah selamanya, kita tidak pernah tau apakah hari esok masih bisa menikmati anugrah Allah dengan bernafas dan merasakan merasakan cinta ?  ;) 


WAHAI CINTA JODOHKU TELAH TERTULIS DI LAUH MAHFUZ! :)




Created by DPS *semoga bermanfaat untuk kita






5 komentar:

  1. wiiiwwwww... hikmah pengalaman pribadi :DD tapi tapii.. mungkin ga kalo ternyata jodoh kita bukan orang yang kita cintai?? gimana tuh kalo gitu pii jadinya? na'udzubillahi mindzalik

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau dia jodoh tp kita ga cinta,masalahnya bagaimana kita melayani suami kita dgn baik jika tidak ada rasa cinta, y ada timbul tdk ikhlas dan bukan jdi pahala. na'udzubillahi mindzalik
      Kalau sudah menyangkut jodoh berarti itu memang nama yang di tuliskan buat kita kan? khusnudzonnya berarti dia org yg terbaik buat kita.

      untuk itu pilihlah jodoh yang sesuai hati nurani, jgn d paksakan!kalau memang tidak bisa ya mgkin takdirnya sudah seperti itu. ikhlaskan saja walau kata ikhlas itu butuh proses dan waktu yg panjang.

      "Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak" (QS. An Nisaa' : 19)

      "boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (QS.Al-Baqarah : 216)

      Wallahu A`lam Bish-shawab sa
      saya juga sedang berikhtiar untuk menggapai "ikhlas ":)

      Hapus
    2. jawaban yg bagus:)sepertinya banyak hikmah yg kamu ambil dari pengalaman itu. bagus untuk dicontoh :)) semangat!!!

      Hapus
  2. semua terkendali atas kehendakNYA, skenarioNYA diluar praduga yg qt recanakan,,, bukankah alloh tlah menjanjikan pendamping yg sesuai dg qt.. Jika merindukan pndamping yg shleh, hyu qt shlehah kan diri qt.,.

    ikhlas, jika berbicra tentang itU teringat dg sbuah analngi tntang akar!,
    tw akar?? Ia hdup sbg pemberi mkan sang daun, ia hdup sbg pngokoh sang btang, ia hdup menyuburkan dahan,btang dan daun hngga berbuah,. Luar biasa peran akar... ia tidak pernah ingin dlht, ia tertibun dlm tanah,, tp ia senantiasa tdk pernah berenti untk berbuat kbAikan walau tanpa perhatian org sktr...

    untk mencpai itU, untk bs menikmati buah yg manis, smw tdk instan perlu pRoses yg matang...
    Kawan, jalan ini masiH panjang, jangan kau biarkan terhanyut dlm satU tkdir yg membwtmu terPeleset., namun bangkitlah wujudkan satU cinta dan asa yg lbh bAik...

    i'm sure u CAN be fighter n do the best ,

    BalasHapus
  3. ya seperti yg bu nuy katakan bahwa Allah telah menjanjikan pendamping yg sesuai dgn qt

    “ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik". (Qs. An Nur:26)

    untuk mencapai itu semua Maka, hal yang paling tepat untuk dilakukan dalam penantian bertemu dengan jodoh hanyalah memperbaiki diri. Yakinlah, ketika diri ini sedang berusaha memperbaiki diri, maka ia-pun yang entah berada di belahan bumi yang mana, yang telah tertulis dalam lauh mahfuz , juga sedang berusaha memperbaiki diri. Dan semoga Allah mempertemukan kita dengannya dalam kondisi keimanan terbaik yang mampu untuk diusahakan.sehingga bisa dalam keadaan berkah.

    Amiiinnnn
    yuuuuuu we're Always Fighting !
    GALAU = God Always Listening Always Understanding ;)

    BalasHapus