LET's

Jumat, 25 Maret 2016

Sajak di Bulan Maret



Aku masih menjadi perempuan itu,
bahkan saat hari tanda kita mulai menua
Ditengah dua peralihan musim hujan dan kemarau
Ketika angin tetap tak berkabar, pesan tak lagi hilir mudik di saban malam
Ia terlalu malu, segan , disertai kesabaran yang menikam kuat
dalam kepasrahan kita pada takdirnya, dalam hening saling menjaga diri

Ketidakpastian ini terkadang mengerikan namun telah mengajari
keindahan tentang makna spasi diantara kita
Aku hanya bisa memeluk tabah, dan terkadang mulai lelah

Jika aku tidak lagi menjadi perempuan itu
Bukan aku putus harapan, bukan pula hati yang berubah
Hanya jiwa dan perasaan yang telah ku tangguhkan kepada yang Maha Segalanya
Ku titipkan agar Ia mau menyampaikan
Bahwa pernah ada perempuan yang selalu menunggumu pulang
Disaat dalam perantauan, pun saat kamu mulai melupakannya


Seperti yang ku katakan Tuhan itu maha baik telah mengirimkanmu untuk selalu ku rindui
Dalam bait sajak yang tak elok juga dalam rindu yang terpatri dalam do’a
Percayalah, semua ini akan selalu menjadi cerita diantara bulan kedua dan keempat



22- Maret- 2016

Devi Pratiwi Sudrajat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar