LET's

Rabu, 12 Februari 2014

Ku Sampaikan Pada Senja



Fajar biarlah kupinjam senjamu
Sebagai penyampai rasa yang tak terungkap
Senja
Aku hanya wanita biasa
Teramat biasa
Ada hati yang bisa merasa
Namun ada prinsip yang senantiasa selalu ku jaga

Senja jika saja kau tahu,
Mata ini terlalu cemburu kepada hati
Karena dia selalu dihati tapi mata tak mampu besua
Biarlah.. bila sampai umurku semuakan indah pada masanya

Senja perlu kau tahu
Aku hanya wanita pemalu,
Diam adalah caraku mengaguminya
Aku suka melihatnya tanpa harus ia tahu
Aku suka memanggilnya tanpa harus ia dengar

Ya, Setidaknya tak usahlah ia mendengar gemuruh hatiku
Berteriak rindu yang terlalu malu untuk mengadu.
Karena selama diamku bukan berarti bisu
Diamku menyimpan beribu do’a untuknya.


Senja tak perlu kau sampaikan,
aku sudah tau
mungkin banyak pelangi yang berharap kepadanya
Namun aku selalu percaya bahwa ada prinsip yang membuat ia pandai menjaga hatinya.
Aku pun tahu
Kita memiliki banyak perbedaan
Tapi biarlah perbedaan itu menjadi rahmat
Asalkan kita sama-sama taat kepadaNya
Layaknya Engkau dan sang Fajar.

Senja katakan padanya,
Aku bukan wanita romantis, tak pandai merangkai kata indah
Aku bukan Aisha yang  mengukir surat indah untuk Dahlan
Lalu seketika itu takdir menghapusnya.

Aku juga belum menjadi Ainun yang pintar menenangkan hati Habibie ,
Karena memang saat ini bukanlah waktunya.

Aku hanya mencoba meneladani putri Nabi Fatimah r.a
Yang diam-diam menjadikan do’a sebagai ekspresi rindu  untuk Ali r.a .
Dan Allah  menjadikan mereka pasangan yang penuh rahmat
Sepanjang zaman.

Senja tolong sampaikan padanya
Tentang harapan masa depan
yang selalu ku gantungkan pada Sang Maha Pengasih
Yang sebenarnya terlalu tabu untuk kusampaikan saat ini kepadanya. 

Seseorang yang aku pun tak tahu (siapa) dan (dimana) ia saat ini (?)



Bandung,

Ku sampaikan pada senja dan fajar sebagai titik yang memadukan antara siang dan malam sehingga menjadikannya indah. 


11- RabiulAkhir-1435 H
Devi Pratiwi S




Ilustrasi gambar : http://novitanurcahyanti.blogspot.com/2013/04/cinta-begitu-senja-asma-nadia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar