Devi Pratiwi S
Senja menyambut penghujung tahun
Sesaat lagi langit dihiasi letupan kembang api
Disini aku bersama lantunan murotal sunyi
Biarlah ia berlalu bersama alur hidup
Aku hanya ingin sejenak meluangkan diri
Merenung menyatu dengan hati, jasad dan pikiran
Karena,terkadang diri terasa asing di tengah keramaian
Merasa dingin dalam kehangatan
Terus berlari mencari secercah cahaya hidup
Yang membuatku merasa damai bersama Rabbku
Namun terkadang lelah jadi sorotan layaknya sufi
Tapi itulah caraNya untuk selalu mengingatkanku
Disini
Aku bersama dukaku tawaku rinduku keluhku
Yang kubalut rapih dalam senyuman merekah
Cukuplah nurani yang tahu tentangku juga tentang mereka
yang datang dan pergi tanpa alasan
Meninggalkan bekas perasaan yang terpatri dalam ingatan
Sedari dulu, waktu tak pernah membenci takdir
Membuat faham bahwa hidup itu serangkaian tragedi,
Kemudian selalu ku coba merangkainya dalam
makna,
Walau semua tak seindah yang dilukiskan dalam kanvas harapan
Satu kekuatan bahwa Aku tak pernah sendiri
Selalu ada ALLAH dan ukiran perasaan
Yang tak pernah berani kutunjukan pada dunia.
Setidaknya semua ini akan menjadi saksi
Bahwa aku pernah menyapa, menyentuh mereka
Lewat tulisan dan do'a
mengisi lembaran takdir yang telah kering,
namun masih ada lembaran [baru]
yang mungkin sudi memahami dan menerima "tentangku".
Bandung, 30 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar