Oleh : Devi Pratiwi
S
“Sesungguhnya aku menasihati kamu bukan aku
yang terbaik darimu, bukan juga yang paling soleh darimu, karena aku juga
pernah lalai dan khilaf. jika kau anggap perkataan dan perbuatanku baik maka
lakukanlah dan tolong luruskanlah aku
jika suatu saat nanti kau melihatku berbuat salah dan khilaf. Aku belum tentu
lebih baik darimu, tapi aku ingin kau lebih baik dari diriku . Menasehatimu
merupakan kewajibanku dan mendapat nasihat itulah adalah hakmu. Karena saling
mendengar dan menasehati itulah bukti cintaku padamu wahai saudariku“
Itulah
sepenggal paragraf yang membuatku ingin menulis tentang sebuah nasihat, karena
nasihat merupakan suatu kebutuhan kita sebagai manusia yang sedang mengalami proses
kehidupan menjadi khalifah dimuka bumi ini. Allah pun telah berfirman bahwa :
“illal laziina
aamanuu wa’amilus saalihaati wa tawaasau bil-haqqi wa tawaasau bissabr”
Artinya
: kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan saling berpesan dengan
kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran” ( Q.S Al-Asr : 3 )
Begitulah
bunyi surat Al-asr suatu surat sudah tidak asing lagi kita dengar, suatu surat
yang didalamnya terkandung makna yang mendalam. Menggambarkan bagaimana
pentingnya waktu dan orang-orang yang merugi kecuali yang beriman dan orang
yang saling menasehati dalam kebenaran (
untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah ) serta saling
menasehati dalam kesabaran ( saling menasehati untuk bersabar dalam menghadapi
luasnya arus kehidupan baik dalam musibah ataupun ujian) .
Agar
terciptanya kehidupan yang harmonis serta membangun kehidupan yang madani
terdapat beberapa aspek penting yakni salah satunya saling menasehati dalam
menegakan amar ma’ruf dan nahii munkar
terlebih di dalam tarbiyah yang mungkin kita bisa merasakan sendiri bagaimana
dahsyatnya ukhuwah itu dalam proses perbaikan diri.
Amar makruf nahi
munkar tidak
akan berjalan secara baik jika didalamnya tidak terdapat Khairiyyyatul haadzihil ummah ( kebaikan umat ) dan hal tersebut
dapat tercapai dengan adanya ishlah (
perbaikan ). Namun seorang yang telah mengerti akan agama tidak cukup untuk
menjadi shalih saja tapi ia juga harus menjadi seorang mushlih (menshalihkan
orang lain).
Pada
saat ini, mungkin akan menjadi sangat berat untuk menegakan amar makruf apalagi
nahi munkar. Karena pasti di dalam benak manusia akan merasa bahwa diri belum
baik dan tidak pantas menasehati saudaranya. Pemikiran tersebut tidaklah salah
karena manusia tidak akan pernah sempurna tidak akan selalu benar.
Namun
yang perlu kita ingat apabila seandainya seorang khalifah yg menegakkan AMAR
MA'RUF NAHI MUNGKAR mengatakan dirinya tidak layak, siapakah yang mencegah
kemungkaran bumi ini? Seandainya seseorang hanya dapat menyampaikan dakwah
apabila dia sempurna, maka tidak akan ada pendakwah dan sedikitlah orang yg
saling menasehati. Menjadi seorang yang
baik dan shaleh itu memanglah tidak mudah kita sebagai manusia sama terkadang
lemah dan bermalas-malasan dalam ibadah dan setan akan selalu menyerang kita
dari berbagai arah dari hal terkecil hingga oleh karena itu “saling menasehati”
adalah pilar utama untuk mencapai keistiqomahan .
Diantara
hak seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bila dimintai nasihat oleh
saudaranya tentang sesuatu maka ia harus memberinya, dalam artian ia harus
menjelaskan kepada saudaranya mana yang baik dan mana yang salah tentu saja
tidak hanya sekedar memberi nasihat tapi ia pun dapat menjalankannya. Dalam
sebuah hadits disebutkan :
“Bila
salah seorang dari kamu meminta nasihat kepada saudaranya maka hendaknya ( yang
diminta nasihat ) memberi nasihat” (H.R Bukhari )
Saling
menasehati diantara kaum muslimin meruapakan kewajiban . Karena bangkit dengan
kebenaran akan sulit jika disekitarnya banyak hambatan yang terus menggerogoti
.
Terakhir mengutip dari buku Salim A. Fillah “dikutip dari Jalan Cinta Para
Pejuang”
Aku tersenyum dan berkata
Jika tiap kesalahan kita
dipertimbangkan
Sungguh di dunia ini tak ada lagi
Orang yang layak memberi nasihat
Memang merupakan
kesalahan
Jika kita terus saja saling menasehati
Tapi dalam diri tak ada hasrat untuk berbenah
Dan menjadi lebih baik lagi di tiap bilangan hari
Jika kita terus saja saling menasehati
Tapi dalam diri tak ada hasrat untuk berbenah
Dan menjadi lebih baik lagi di tiap bilangan hari
Tapi adalah
kesalahan juga
Jika dalam ukhuwah tak ada saling menasehati
Hanya karena kita berselimut baik sangka kepada saudara
Jika dalam ukhuwah tak ada saling menasehati
Hanya karena kita berselimut baik sangka kepada saudara
Dan adalah
kesalahan terbesar
Jika kita enggan saling menasehati
Hanya agar kita sendiri tetap
Merasa nyaman berkawan kesalahan
Jika kita enggan saling menasehati
Hanya agar kita sendiri tetap
Merasa nyaman berkawan kesalahan
Subhanallah,
di jalan cinta para pejuang
Nasehat adalah ketulusan
Kawan sejati bagi nurani
Menjaga cinta dalam ridhaNya
Nasehat adalah ketulusan
Kawan sejati bagi nurani
Menjaga cinta dalam ridhaNya
Wallahu’alam
bish Shawab
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar