Fajar biarlah kupinjam senjamu
Sebagai penyampai rasa yang tak terungkap
Senja
Aku hanya
wanita biasa
Teramat biasa
Ada hati yang
bisa merasa
Namun ada
prinsip yang senantiasa selalu ku jaga
Senja jika
saja kau tahu,
Mata ini
terlalu cemburu kepada hati
Karena dia
selalu dihati tapi mata tak mampu besua
Biarlah.. bila sampai umurku semuakan
indah pada masanya
Senja perlu
kau tahu
Aku hanya
wanita pemalu,
Diam adalah caraku
mengaguminya
Aku suka
melihatnya tanpa harus ia tahu
Aku suka
memanggilnya tanpa harus ia dengar
Ya, Setidaknya
tak usahlah ia mendengar gemuruh hatiku
Berteriak rindu
yang terlalu malu untuk mengadu.
Karena selama
diamku bukan berarti bisu
Diamku
menyimpan beribu do’a untuknya.
Senja tak
perlu kau sampaikan,
aku sudah tau
mungkin banyak
pelangi yang berharap kepadanya
Namun aku selalu percaya bahwa ada
prinsip yang membuat ia pandai menjaga hatinya.
Aku pun tahu
Kita memiliki banyak perbedaan
Tapi biarlah perbedaan itu menjadi
rahmat
Asalkan kita sama-sama taat kepadaNya
Layaknya Engkau dan sang Fajar.
Senja katakan
padanya,
Aku bukan wanita
romantis, tak pandai merangkai kata indah
Aku bukan
Aisha yang mengukir surat indah untuk Dahlan
Lalu seketika
itu takdir menghapusnya.
Aku juga belum
menjadi Ainun yang pintar menenangkan hati Habibie ,
Karena memang
saat ini bukanlah waktunya.
Aku hanya
mencoba meneladani putri Nabi Fatimah r.a
Yang diam-diam
menjadikan do’a sebagai ekspresi rindu untuk
Ali r.a .
Dan Allah menjadikan mereka pasangan yang penuh rahmat
Sepanjang zaman.
Senja tolong sampaikan padanya
Tentang harapan masa depan
yang selalu ku gantungkan pada Sang
Maha Pengasih
Yang sebenarnya terlalu tabu untuk
kusampaikan saat ini kepadanya.
Seseorang yang aku pun tak tahu (siapa) dan (dimana) ia saat ini (?)
Seseorang yang aku pun tak tahu (siapa) dan (dimana) ia saat ini (?)
Bandung,
Ku sampaikan pada senja dan fajar sebagai titik yang memadukan
antara siang dan malam sehingga menjadikannya indah.
11- RabiulAkhir-1435 H
Devi Pratiwi S
Ilustrasi gambar :
http://novitanurcahyanti.blogspot.com/2013/04/cinta-begitu-senja-asma-nadia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar