Oleh : Devi Pratiwi Sudrajat
Dipublikasikan : 27-September-2012
Bundaran
Hotel Indonesia (HI), Jakarta hari Ahad (23/09/2012).Terjadi aksi protes
di Bundaran HI oleh aktivis Kerohanian
Islam (Rohis) dan LDK ( Lembaga Dakwah Kampus ) dari berbagai sekolah di Jabodetabek. Mereka ingin membuktikan
pada masyarakat mereka tidak seperti yang diberitakan oleh televisi terkait isu
terorisme selama ini.Protes ini salah satu bentuk dari kekecewaan yang telah
dilakukan oleh salah satu media televisi yang mengclaim keterkaitannya generasi
organisasi kerohanian islam dengan teroris. Hingga terusung jargon " Kami
Organisasi Rohis Bukan Teroris " .
Melihat
fenomena di atas, berubahnya paradigama terjadi di masyarakat melihat kaitan
islam dengan dunia teroris. Hal ini sungguh sangat memprihatinkan mengingat
Islam adalah Agama perdamaian. Adanya doktrin-doktrin seperti itu mengakibatkan
sulitnya kepercayaan para generasi muda dan orang tua terhadap Organisasi
Kerohanian Islam itu sendiri.
Fitnah
dari para phobia Islam bahwa Rohis( Kerohanian Islam ) atau LDK (Lembaga Dakwah Kampus ) kaitannya dengan teroris tentu saja
salah, adanya organisasi Rohis di sekolah atau tingkat Lembaga Dakwah Kampus .
Tentu atas izin resmi dari pihak Sekolah atau Kampus. Rohis dan LDK merupakan
suatu organisasi yang di dalamnya membina anggotanya mempelajari Islam secara
Kaffah tanpa adanya unsur doktrin terorisme dan radikalisme. Dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Rohis dan LDK pun dengan sangat jelas
menyatakan Al quran dan Hadits sebagai pedoman.
Yang
lebih memprihatinkan bahwa Negara Indonesia bermayoritas Agama Islam, tapi
kebanyakan dari mereka termakan oleh isu
seperti itu. Sudah saatnya Umat Muslim di Indonesia bersikap bijaksana
dan cerdas dalam menanggapi isu terorisme dan radikalisme ini. Fitnah terjadi
dalam bentuk apa saja,belum lagi fenomena fitnah besar dalam berita atau karya
para phobia Islam selalu menyudutkan Islam itu sendiri.
Sebagai
umat islam kita harus cerdas, tidak termakan isu-isu seperti itu,kini mungkin
era perang pemikiran . Banyak antek-antek phobia Islam berusaha menghancurkan
Islam tidak secara terang-terangan . Dari budaya hedonisme semakin ke depankan
membuat kebanyakan dari generasi kita lupa. Salah satu solusinya justru dengan
membina generasi kita melalui pembinaan yang benar.
Justru
Rohis dan LDK merupakan solusinya!
Disaat
kebanyakan dari generasi kita lupa akan fitrahnya, disaat generasi kita
termakan budaya hedonisme. Pembinaan agama memang menjadi solusi terbaik, karna
di dalam agama Islam telah mengatur semua aspek kehidupan. Pendidikan agama di
keluarga memanglah sangat penting karena bagaimana pun keluarga merupakan yang pertama dan utama .
Namun tidak terlepas dari itu selain adanya keluarga lingkungan sangat
mempengaruhi terhadap pembentukan karakter manusia. Salah satunya lingkungan
sekolah, namun di lingkungan sekolah sendiri pun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam hanya
diberikan dua jam per minggunya. Sedangkan pembentukan karakter terus
berkembang. Disinilah perlu pembinaan secara lebih.
Rohis
dan LDK mewadahi anggotanya untuk terus mempelajari Islam secara kaffah dan
benar agar tidak hanya menjadi Islam KTP atau karena bawaan keluarga saja. Di
dalam organisasi itu sendiri
memfasilitasi siswa untuk mendalami agama Islam dengan berbagai variasi
kegiatannya. Mulai dari pengajian umum, mentoring, pelatihan keterampilan, pergelaran
seni Islam, membuat berbagai Musabaqah (perlombaan) tentang Al-Qur’an,
bimbingan baca tulis Al-Qur’an, kelompok belajar, berkemah sambil bertadabbur
alam, mabit (malam bina iman dan taqwa) dengan iktikaf di masjid. kegiatan yang
memang positif dilakukan.
Lantas
mengapa pada masa kini, banyak generasi yang tidak mau ikut Rohis atau LDK ?
Itu
yang sebenarnya menjadi permasalahan, bahwa organisasi ini dipandang panatik
dan suka mendoktrin . Kebanyakan mereka memandang bahwa organisasi ini
ketinggalan zaman dan kuno. Argument semacam itulah yang membuat generasi kita tidak mau bergabung dengan Organiasi Islam semacam ini. Rohis atau LDK sama sekali tidak pernah mendoktrin anggotanya.
Organisasi ini hanya membina anggotanya agar mempelajari Islam secara benar menurut tuntunan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Mereka bukanlah jajaran malaikat tapi mereka sekumpulan orang yang ingin memperbaiki diri dan membangun peradaban Islam agar kembali berjaya. Jangan takut jika anggota Rohis atau LDK akan ketinggalan zaman, kesehariannya selalu di warnai dengan pengetahuan teknologi dan perkembangan zaman. Sebuah generasi yang tau bagaimana cara menikmati perkembangan zaman sebagaimana mestinya dan tidak berlebihan. Sebuah generasi yang mencoba memperbaiki diri untuk kebahagiaan di dunia tapi juga di akhirat kelak.
Dengan pembinaan karakter yang terus dilakukan melalui agenda-agenda yang telah di programkan, pribadi anggota menjadi terbentuk . Menjadi salah satu bagian dari kader Rohis dan LDK membuat anggota menjadi lebih menjaga sikap karena pertama ia telah dibekali ilmu Islam yang sebenarnya kedua ia akan lebih malu untuk berbuat maksiat atau dosa terhadap lingkungan terlebih Allah Swt. Jangan takut bahwa agenda Rohis atau LDK sesat atau berbau Teroris dan liberalis, Organisasi ini selalu dipantau oleh pihak Sekolah dan kampus .Jika selalu dipantau mana mungkin menimbulkan ajaran yang sesat .
Karena itulah penulis berpendapat bahwa organisasi semacam Rohis dan LDK lah yang mampu membangun karater bangsa menjadi lebih baik lagi.
LDK bukan organisasi politik. Bukan pendoktrin kaum terorist dan liberalis. Jangan menyamaratakan organisasi !
ROHIS
mengajarkan saya tentang CINTA , terlebih pada sang pemilik CINTA secara kaffah, menjunjung ukhuwah. CINTA yang saling menguatkan dan mengingatkan atas dasar akidah dan syariat.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTbQ7ZP7uciIiwRgOkF8YFSTtHWI0d99xJQI2LVHvoeEXYzayTc-9Buz4kpqHCkiJKaKrQ9XCnC0SDdWarvS3-beCl0qHeu_0OqPIdmZ0CIXq1wyGAu278NhFSpd9XETGFKPajcbFzEj4/s320/rohis.jpg)
tulisan nya memberikan inspirasi bg anda
BalasHapusSaya harap bisa memberi inspirasi untuk semua ^_^
BalasHapus