Penerapan Sains dan Agama dalam Pendidikan Karakter ( bagian I)
oleh : Devi Pratiwi Sudrajat
Indonesia memang bukanlah negara Islam tapi merupakan negara yang berpenduduk Mayoritas Islam, bahkan terbesar di dunia. Negara yang seharusnya penduduk memiliki nilai akhlaq yang baik, tetapi hal itu berbanding terbalik melihat begitu banyaknya fenomena buruk yang terjadi di dalam negeri baik dari segi korupsi, pergaulan bebas, free sex, penggunaan narkotika yang semakin hari semakin memprihatinkan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sehingga nilai-nilai agama dan nilai pancasila pun mulai berkurang.
oleh : Devi Pratiwi Sudrajat
Indonesia memang bukanlah negara Islam tapi merupakan negara yang berpenduduk Mayoritas Islam, bahkan terbesar di dunia. Negara yang seharusnya penduduk memiliki nilai akhlaq yang baik, tetapi hal itu berbanding terbalik melihat begitu banyaknya fenomena buruk yang terjadi di dalam negeri baik dari segi korupsi, pergaulan bebas, free sex, penggunaan narkotika yang semakin hari semakin memprihatinkan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sehingga nilai-nilai agama dan nilai pancasila pun mulai berkurang.
Pendidikan Karakter merupakan salah
satu kunci utama menentukan tercapainya kesejahteraan hidup baik untuk diri
sendiri, lingkungan maupun suatu bangsa. Bangsa yang baik terlihat dari
karakter masyarakat yang baik. Pendidikan karakter tentunya di lakukan di dalam
lingkungan individu yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga guru
memiliki peranan penting untuk membentuk suatu karakter individu.
Untuk itu diperlukan pendidikan bagi individu
di bidang agama, sosial, budaya dalam penerapan konsep SAINS dan Tekhnologi. Sehingga,
seiring dengan berkembangnya era globalisasi, individu akan tebiasa dengan
nilai-nilai moral yang terkait dalam konsep ilmu pengetahuan salah satunya Sains
( Ilmu Pengetahuan Alam ).
Sains tidak hanya untuk dipelajari
saja , atau hanya jadi ilmu terapan dengan rumus dan perhitungan tapi bagaimana kita sebagai pendidik berusaha menanamkan nilai-nilai
konsep yang terkandung dalam konsep Sains itu sendiri dalam nilai-nilai
kehidupan. Hal ini penting untuk memperoleh kejelasan agar pendidikan
karakter tidak terjebak pada ranah kognitif kembali, atau pada
ukuran normatif saja bahkan hanya tercantum dalam RPP atau Silabus berkarakter
yang saat ini sedang hangat dibicarakan.
Allah menciptakan alam semesta (termasuk manusia) tidaklah dengan palsu
dan sia-sia (QS. As-Shod ayat 27).
Segala ciptaan-Nya mengandung maksud dan manfaat. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang paling mulia, sekaligus sebagai khalifah di muka bumi, ini manusia harus meyadari terhadap tujuan hidupnya. Dalam konteks ini, al-Qur’an menjelaskan, bahwa manusia memiliki bebrapa tujuan hidup setiap yang Allah ciptakan pastilah memiliki fungsi dan nilai termasuk Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi. Di dalam kita suci Al-Qur’an pun sebenarnya sangat banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan dengan Sains tinggal bagaimana kita sebagai pendidik bisa mengembangkannya dalam pembelajaran. Dari situ kita dapat mengembangkan bagaimana keterkaitan penerapan "Sains dan Agama dalam Pendidikan Karakter".
Segala ciptaan-Nya mengandung maksud dan manfaat. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang paling mulia, sekaligus sebagai khalifah di muka bumi, ini manusia harus meyadari terhadap tujuan hidupnya. Dalam konteks ini, al-Qur’an menjelaskan, bahwa manusia memiliki bebrapa tujuan hidup setiap yang Allah ciptakan pastilah memiliki fungsi dan nilai termasuk Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi. Di dalam kita suci Al-Qur’an pun sebenarnya sangat banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan dengan Sains tinggal bagaimana kita sebagai pendidik bisa mengembangkannya dalam pembelajaran. Dari situ kita dapat mengembangkan bagaimana keterkaitan penerapan "Sains dan Agama dalam Pendidikan Karakter".
-Pendahuluan KTI " Penerapan Sains dan Agama dalam Pendidikan Karakter " -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar