LET's

Kamis, 13 Februari 2014

Surat Kecil Untuk Ibu Guru


Episode Hidup :

Surat Kecil Untuk Ibu Guru
 
Nak, menjadi seorang guru itu tidaklah mudah, siapapun guru kalian hargailah karena tugas seorang guru itu tidak hanya mengajar tapi juga mendidik  agar kalian kelak nanti menjadi manusia yang seutuhnya tidak hanya pintar tapi mempunyai akhlak yang baik


Tak terasa memang jika sekilas balik perjalan hidup ini sedari kecil aku selalu bermimpi menjadi seorang guru, dulu sering sekali aku bermain drama bersama teman sebayaku dan peranku selalu menjadi guru walau sebenarnya ibu dan ayah berharap aku menjadi seorang dokter. 
Cita-cita itu muncul mungkin karena aku dibesarkan dengan latar belakang keluarga dari pendidikan ayahku sorang PNS di DISDIK JABAR ibu ku seorang guru Sekolah Dasar , paman, Ua ku seorang guru dan kepala sekolah.  Sewaktu aku kecil guruku pernah bertanya “Siapa disini yang hendak menjadi guru?” dari sekian banyak temanku hanya aku yang mengangkat tangan, semula aku terheran “apa salahnya menjadi guru?” hingga semakin dewasa aku tahu makna dari semua itu, aku tahu gajinya tak seberapa, hanya mengajar lalu pulang, sarjana keguruan pun banyak. Tapi aku tak mau menjadi “guru biasa saja” karena seandainya kau tahu perjuangannyanya tak  sedangkal itu, guru tidaklah hanya mentransformasikan ilmu, tapi bagaimana ia berusaha mendidik seorang anak agar menjadi generasi terbaik, mengamalkan pengetahuan lewat ilmu. Pernah ku baca kutipan dari novel sepatu dahlan tentang profesi ini “Guru adalah patriot yang memerdekakan anak bangsa dari kebodohan, dan aku ingin menjadi bagian dari patriot itu” Ya Seorang patriot yang dipuji, dicaci, dikritik, digugu, ditiru . Atau Soe Hok Gie pernah berujar, guru bukanlah dewa dan murid bukanlah kerbau.
 Ah apapun tanggapannya tak akan ada profesi dan orang-orang hebat jika didunia ini tak ada guru bukan ?

       18 Juli 2013
            Hari ini aku masih menduduki semester VII ada matakuliah PPL ( Praktik Pengalaman Lapangan) dimana aku harus magang mengajar, resmilah aku menjadi guru PPL hari ini. Alhamdulillah aku ditempatkan di SMA Negeri 26 Bandung bersama teman-temanku diberbagai jurusan Fakultas Tarbiyah. Aku termasuk orang yang beruntung karena katanya mahasiswa yang berkesempatan untuk PPL di SMA ini adalah mahasiswa pilihan terbaik dari prodi masing-masing. 

22 Juli 2013
     Seandainya bisa aku lukiskan perasaanku kala itu, jantung serasa mau jatuh saja, keringat dingin mulai keluar entah apa yang aku rasakan “Pertemuan Pertama” aku mendapat amanat mengajar XI IPA 5 dan X IPA 1. Ini bukan acapkali aku pertama kali mengajar karena sebelumnya aku pernah menjadi guru private SD atau mengajar ekstrakurikuler Sains terpadu di SMP. Tapi pertemuan pertama kali ini aku mengahadapi anak SMA harus mengajar di hadapan guru pembimbing. Pertemuan pertama ini sangatlah berkesan, dengan postur badanku yang kecil mengajar mereka seraya mengajar teman sebaya ya itu yang selalu ku harapkan tidak hanya menjadi seorang pengajar tapi juga bisa menjadi sahabat mereka. Hari demi aku lalui aku mulai bisa menikmati kegiatan PPL ini berbagai karakter murid mulai terlihat ada yang sering bercanda mungkin karena menganggap aku masih muda, ada yang sering curhat, ada yang pendiam, ah karakter mereka membuat aku semakin semakin semangat untuk mengajar.



10 Oktober 2013
     Hari ini adalah hari penutupan PPL sudah tiga bulan aku mengajar di tempat ini, berat rasanya meninggalkan mereka, setelah praktikum wajah-wajah itu penuh harapan agar aku tetap bertahan mengajar disana. Mereka kirimkan “Surat Kecil Untuk Ibu” sebagai pertanda pesan dan kesan selama aku mengajar disana.

     Namun setelah itu Aku, Esa dan Lia di panggil Pak Agus selaku guru pamong/pembimbingku, Pak Agus Hermawan,M.M.Pd nama lengkapnya, beliau adalah guru yang sangat inspiratif selama aku dibimbing Pak Agus banyak sekali ilmu dan pengalaman beliau yang ku dapat selain menjadi guru beliau juga aktif memberikan materi seminar kurikulum diberbagai daerah di Indonesia selain itu beliau juga penulis buku.
Hari itu bapak meminta aku, Esa dan Lia untuk tetap mengajar kimia disana karena pada semester ini bapak sibuk keluar kota untuk memberi pengarahan terkait kurikulum 2013 yang sudah mulai diterapkan. Semula kami ragu karena kami masih memiliki tanggungan mata kuliah yang lumayan padat, terlebih aku yang berlum terlepas dari dua organisasi di kampus.Mungkin aku harus dengan ekstra memanage waktu.  
     Namun dengan diniatkan ibadah kami bersedia membantu bapak untuk menjadi honorer sementara disana, Bismillah...



Rabu, 12 Februari 2014

Ku Sampaikan Pada Senja



Fajar biarlah kupinjam senjamu
Sebagai penyampai rasa yang tak terungkap
Senja
Aku hanya wanita biasa
Teramat biasa
Ada hati yang bisa merasa
Namun ada prinsip yang senantiasa selalu ku jaga

Senja jika saja kau tahu,
Mata ini terlalu cemburu kepada hati
Karena dia selalu dihati tapi mata tak mampu besua
Biarlah.. bila sampai umurku semuakan indah pada masanya

Senja perlu kau tahu
Aku hanya wanita pemalu,
Diam adalah caraku mengaguminya
Aku suka melihatnya tanpa harus ia tahu
Aku suka memanggilnya tanpa harus ia dengar

Ya, Setidaknya tak usahlah ia mendengar gemuruh hatiku
Berteriak rindu yang terlalu malu untuk mengadu.
Karena selama diamku bukan berarti bisu
Diamku menyimpan beribu do’a untuknya.


Senja tak perlu kau sampaikan,
aku sudah tau
mungkin banyak pelangi yang berharap kepadanya
Namun aku selalu percaya bahwa ada prinsip yang membuat ia pandai menjaga hatinya.
Aku pun tahu
Kita memiliki banyak perbedaan
Tapi biarlah perbedaan itu menjadi rahmat
Asalkan kita sama-sama taat kepadaNya
Layaknya Engkau dan sang Fajar.

Senja katakan padanya,
Aku bukan wanita romantis, tak pandai merangkai kata indah
Aku bukan Aisha yang  mengukir surat indah untuk Dahlan
Lalu seketika itu takdir menghapusnya.

Aku juga belum menjadi Ainun yang pintar menenangkan hati Habibie ,
Karena memang saat ini bukanlah waktunya.

Aku hanya mencoba meneladani putri Nabi Fatimah r.a
Yang diam-diam menjadikan do’a sebagai ekspresi rindu  untuk Ali r.a .
Dan Allah  menjadikan mereka pasangan yang penuh rahmat
Sepanjang zaman.

Senja tolong sampaikan padanya
Tentang harapan masa depan
yang selalu ku gantungkan pada Sang Maha Pengasih
Yang sebenarnya terlalu tabu untuk kusampaikan saat ini kepadanya. 

Seseorang yang aku pun tak tahu (siapa) dan (dimana) ia saat ini (?)



Bandung,

Ku sampaikan pada senja dan fajar sebagai titik yang memadukan antara siang dan malam sehingga menjadikannya indah. 


11- RabiulAkhir-1435 H
Devi Pratiwi S




Ilustrasi gambar : http://novitanurcahyanti.blogspot.com/2013/04/cinta-begitu-senja-asma-nadia.html