LET's

Sabtu, 28 September 2013

Bersama KPPM HAMKA Aku Berkembang


Belajar itu suatu kewajiban. Berkarya itu suatu keharusan. Berprestasi itu suatu pencapaian. Tapi berorganisasi itu suatu pilihan -Pementor-

Ya itulah serangkaian kata yang masih aku ingat ketika pertama kali menginjakan kaki di UIN saat OPAK ( Ospek Universitas ).
Tentang urgensi organisasi,
Organisasi yang dulu kupikir sebagai wadah penampungan hobi, wadah pengisi waktu luang, namun saat itu pikiran ku mulai terbuka. Setelah dijalani barulah memahami bahwa berorganisasi tidak hanya sekedar dari study oriented, mencari pengalaman, memperluas jaringan. Tapi denganya adalah pilihan dari cara pandang kita mengisi kemerdekaan.

Memajukan Indonesia sesuai dengan posisi dan kapasitas diri !

Dan Bersama HAMKA Aku berkembang, 
terlebih di KPPM yang begitu aku mencintainya

Berawal dari OSPEK jurusan yang ku kenal dengan nama ORBITAL Orientasi Bimbingan Al-Chemi aku mengenalnya. Kulihat sederat jajaran panitia ospek yang mengenakan kemeja hitam biru berlabel lambang Benzena bertuliskan HAMKA berderet rapi di depan.

HAMKA ( Himpunan Mahasiswa pendidikan Kimia ) tempat dimana ku dedikasikan pengabdianku untuk pendidikan kimia.


Berawal kepengurusan 2011/2012 pada masa kepengurusan A. Alif Ahmad Peryoga aku terlibat menjadi pengurus HAMKA dengan serangkaian seleksi aku memilik bidang KPPM ( Kerjasama Penelitian Pengabdian Masyarakat ) sebuah bidang yang kuanggap inilah cerminan mahasiswa sebagai pewujud tri dharma perguruan tinggi dimana kita wajib mewujudkan
1. Pendidikan dan pengajaran
2. Penelitian dan pengembangan
3. Pengabdian pada masyarakat

Waktu berjalan, aku mulai menikmati setiap program kerja yang kujalankan bersama rekan-rekan di KPPM bersama A Fadhly Salman selaku ketua bidang. Entah mengapa aku merasa berbeda, kurasa KPPM bukanlah sekedar bidang dari angkatan ke angkatan terjalin hubungan persaudaraan yang kuat.
untuk itu kami selalu menyebutnya dengan Keluarga KPPM. 
Banyak pelajaran yang dapat  kuambil selama satu tahun perjalanan di HAMKA tentang bagaimana memanage waktu dengan serangkaian proker dan kegiatan akademik yang begitu padatnya. Tentang kedewasaan mengambil dan menerima keputusan kurasa ini lebih dari OSIS yang pernah ku jalani dulu. 


Kepengurusan 2011/2012 pun berakhir. Ada perasaan lega menghampiri setidaknya aku sudah menyelesaikan satu periode amanah di HAMKA. 

Pergantian kepengurusan pun dimulai serangkaian agenda MUSKOM, PEMIRA dipersiapkan
sungguh ini bukan sekedar pengalaman , bagaimana harus kurasakan gejolaknya dinamika politik kampus .Padahal ini baru tingkat jurusan, tak terbayang bagaimana dinamika politik tingkat nasional?
Namun aku sedikit mulai terbiasa dengan kondisi UIN saat itu, kondisi yang beraneka ragam keadaanya dengan kondisi mahasiswa yang bermacam-macam latar belakangnya pada saat itu pun DEMA ( Dewan Mahasiswa ) organisasi Intra tertinggi di kampus mengalami vacum of power selama bertahun-tahun.

Semula beberapa teman dan kaka tingkat memintaku untuk maju menjadi calon ketua umum HAMKA, berbagai alasan rasional mereka kemukakan tapi entah kenapa ada perasaan mengganjal dalam hati bahwa aku masih belum pantas untuk menjadi leader, setidaknya aku mengetahui bagaiaman kapasitas diri ini.

Sampai pada saat itu aku memutuskan  untuk tidak melanjutkan kepengurusan di HAMKA karena kondisi kesehatan yang menurun juga permintaan orang tua. Dan aku pun memutuskan untuk mendukung sahabatku Haris.

Susana memanas ketika dua kandidat maju sebagai calon ketua. Semula yang biasa saja mendadak luar biasa karena berbagai hal selama pemilu.

Sampai akhirnya pilihan jatuh pada salah satu kandidat Nanang Nugraha.
Namun siapa pun pemimpinnya ku harap bisa membawa HAMKA jauh lebih baik.

Sampai suatu saat Nanang memintaku untuk menjadi Ketua Bidang KPPM.
Semula aku ragu untuk berada terus di HAMKA terlebih ku pikir tanpa menjadi pengurus aku bisa mengabdi dengan membantu HAMKA kapanpun dimanapun terlebih saat itu aku terlibat dalam dua buah organisasi dalam dan luar kampus.

Tapi entahlah kata-kata ketua prodi selalu mengiang di kepalaku saat itu " Kalau bukan kalian siapa lagi?" begitu pun dengan kata-kata kaka demisioner " Tolong jangan lihat apa yang Hamka berikan untuk kalian, tapi sejauh mana kalian bisa memberikan yang terbaik untuk HAMKA?"

Akhirnya aku bersedia untuk menjadi sebuah leader bidang yang ku anggap memiliki banyak proker yang cukup besar terutama dalam Kerjasama ( HUMAS), Penelitian ilmiah dan Pengabdian Masyarakat, bidang yang ku anggap aku harus membudayakan persaudaraan yang erat di dalamnya serta bagaimana aku harus meyakinkan orang tua bahwa orang yang terlibat dalam suatu organisasi akan tetap terus berprestasi dan bismillah bersama KPPM HAMKA aku berkembang .

Didalam KPPM tentu aku tidak sendiri , aku memiliki beberapa rekan yang memiliki kinerja sangat baik .Diantaranya: 

1. Bukhori Muslim , biasa ku panggil dia Ori. Ori adalah sekretaris bidang KPPM , karena periode lalu pun Ory menjadi rekan bidang ku di KPPM . Iya Ori memiliki jiwa kepemimpina yang baik dan juga sigap, meski jarang ikut rapat tapi setiap hari H dia siap sedia bertanggung jawab. Tapi mungkin satu yang aku heran dari ori 
" Ri selama kamu jadi sekretaris KPPM, kamu belum pernah bikin satupun surat looh padahal pas LPJ KPPM paling banyak mengeluarkan surat!!!! :D" 

2. Anisa Illahi, ini dia staff ahli yang mungkin aku pikir dia rekan kerja terbaik kupanggil dia Ica Berlin. Ica seorang Ketua Bidang PP HMI. Kalau urusan perpolitikan beliau jagonya. Tapi ada hal yang aku salut dari Ica tentang rasa keikhlasan rasa pengabdian yang begitu tinggi terhadap HAMKA. Bagaimana ia selalu tulus dan siap selalu membantu tugasku meski dalam berbagai kondisi dan permasalahan di HAMKA. Ada pengalaman menarik tentang Icha disaat ia mengajukan surat pengunduran diri percaya ga percaya sang ibu kabid ini sampai gak mau makan dan ga bisa tidur semaleman lalu paginya bikin sidang istimewa agar icha gak jd keluar HAMKA.^^
 "Aaaah Icha You're my best partner  :* ".

3. Hammam Hafidzullah , ini adalah staff yang paling kreatif menurutku. Ide-idenya bagus .  Sang pembuat produk Eksrim HAMKA yang enak juga MUSISI multi talent yang punya super kesibukan diluar akademik dan himpunan. Tapi sayang kadang selalu berkehendak semaunya sendiri sedikit aga matrealistissih hehe pesanku untuk Hammam " Teguhkan prinsip,ditengah segala potensi jangan sampai hilang fokus karena sesuatu hal yang kita anggap belum jelas "KEBAIKANNYA"  !!!!" kamu lebih tahu lah mam apa yang aku maksud ^^

4. Rizky Pratiwi, kiki adalah Staff ahli yang paling perhatian juga punya komiment yang tinggi. Dengan kiki enak buat di ajak diskusi meski kadang jarang konfirmasi. hehe tapi gak nyesel masukin Kiki ke dalam keluarga KPPM . 

5. Nela Nurlaela , ini dia Staff ahli yang paling cerdas. ide -ide berlian selalu muncul dari dirinya terutama kalau buntu bikin Tema Kegiatan dan konsep acara , Nela punya kepribadian yang baik untuk jadi seorang pemimpin dengan ketegasan sikapnya tapi kadang-kadang suka mood-moodan yah nel? hhe tapi Nela udah aku anggap adik sendiri, nyambung di ajak ngobrol apa aja dengan pengetahuan dia yang luas, terutama Kuliner .:D
pesen buat nela
"Jaga kesehatan dan Jadilah generasi yang lebih baik untuk HAMKA!!!"

6. Ramlan Burhanudin, dia sering manggil aku mamah bersama sekelompok geng Pandawa lima di pendidikan kimia, Staff ahli tersigap dan terajin yang ada di KPPM . Tapi semenjak jadi Ketua OC Pekan Raya Pendidikan Kimia ( PERAK ) semangatnya agak sedikit memudar entah kenapa semoga kamu gak trauma ya Ramlan jd leader acara besar ? :D
ada satu hal yang lucu tiada tara diantara aku ramlan dan nela. Pagi itu sebelum acara pelepasan wisuda Ramlan memesan spanduk dengan mengeluarkan semua uang yang ada di dompetnya. tiba-tiba ditengah matahari terik terdapat BBM " Teeeh baligho udah dipesen tapi saya habis bensin sekarang mogok depan POLDA, uang saya habis di pake DP " 
T____________T
"Oh Ya ALLAH cinta Hamka sih cinta Hamka tapi ga sampai segitunya kali"
Terpaksa aku dan nela nyusul dengan harap-harap cemas .


7. Siti Maya, Ini dia anak KPPM yang baru Siti maya masuk pada sidang pleno tengah menggantikan Ani Yuna , kinerja siti maya tidak usah diragukan. walau baru sebentar di KPPM tapi dia rela berkorban demi terselenggaranya acara dengan baik. Terutama waktu bayari dulu uang konsumsi untuk baksos anak-anak yatim ya may :P
" Terus lanjutin di KPPM HAMKA ya, HAMKA butuh kader militan kaya kamu" ^^