LET's

Senin, 23 Juli 2012

Mengisi Kekosongan Hari Terukir di Ma'had Baitul Arqom

Liburan adalah sesuatu yang di tunggu-tunggu oleh siapa saja yang memiliki aktifitas padat. Namun banyak cara orang untuk menghabiskan liburan tersebut . Ada yang hanya bermalas-malasan beristirahat di rumah, traveling bagi yang punya banyak rejeki atau belajar .

ini yang saya alami satu tahun lalu tepatnya liburan semeter 2. yang baru bisa saya share dalam blog ini ( pendengar curhat yang baik ) selain Allah kluarga dan teman-teman ^_^

pertengahan Juni 2011 adalah hari dimana UAS semester 2 berakhir itu tandanya saya akan naik tingkat tentunya dengan harapan mendapat nilai terbaik :) ( apa yg saya dapat berikan saat ini untuk orang tua selain prestasi yang membanggakan ). Namun yang jadi masalah liburan peralihan dari semester genap ke ganjil itu sangatlah panjang bayangkan 2,5 bulan.
apa yang saya harus lakukan ? menggalau di rumah ? menghabiskan uang orang tua untuk hunting bersama teman-teman ? atau berlibur ke rumah nenek ? aaah rasanya itu bukan saya dan tidak ada manfaatnya sama sekali. Liburan itu harus dimanfaatkan oleh kegiatan yang bermanfaat.

kebetulan sekali saat libur itu keadaan emosi sedang labil karena sesuatu hal, sesuatu yang mungkin tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup, sesuatu yang menyakitkan namun membuat saya bisa lebih dewasa dan survive untuk menjadi perempuan lebih baik lagi . Mari lupakan kesalahan orang lain, jadikan masalalu pelajaran jadilah pribadi baru yang lebih baik untuk masa depan :)
karena emosi saya sedang naik turun dan kebetulan sebentar lagi ramadhan terbesit dalam pikirkan saya untuk pergi ke "PESANTREN "

awal juli saya berniat belajar di pesantren daerah Tasikmalaya dan Garut karena banyak sekali pesantren ternama di daerah sana. namun sayang sekali seperti biasa ayah tidak mengijinkan.
akhirnya saya mendapat rekomendasi dari paman bahwa ada pesantren tradisional yang bagus di daerah ciparay pacet. sampailah saya di Ma'had Baitul Arqom

saya masih ingat pertengahan Juli saya pergi kesana untuk menghabiskan liburan (lebih tepatnya belajar atau mendalami ilmu agama disana) selama kurang lebih dua bulan. kebetulan saat itu bersamaan dengan penerimaan siswa baru. Saya pun di panggil Ustadz Aang untuk memilih mengaji ( Ta'alum ) kitab apa saja. meskipun saya dari UIN namun basic pendidikan saya adalah umum beda dengan teman-teman saya di UIN kebanyakan dari mereka lulusan pesantren . Jadi saya pilih dasar bersama dengan murid Madrasah Aliyah kelas X . hmm malukah ? ah tidak yang namanya belajar itu tidak kenal gengsi tak ada salahnya kita belajar dengan seorang yang lebih muda. Bukankah ilmu itu bisa di dapat dari siapa saja ?

hari pertama

saya persiapan untuk memilih kamar di asara Bola dunia Kobong satu , satu kamar bisa diisi 12 orang dengan kasur lipat . ( rasanya aneh tidur berasa dilantai namun lama-lama terbiasa )

yang membuat saya sulit disana itu dibiasakan berbicara bahasa Arab ( masya Allah di UIN saja mendapat nilai bahasa arab B sudah mati-matian ) . Namun alhamdulillah karna terbiasa dan banyak adik-adik saya disana yang mengajarkan lama-lama bisa memyesuaikan . Walau pada saat ini saya lupa lagi . ( hikmahnya ketika anda belajar bahasa harus bisa di aplikasikan agar selalu terbiasa dan tidak lupa ).
disini yang membuat saya kaget, ternyata santri harus memakai sarung/samping tradisional dengan baju kurung ( hmmm bagaimana bisa? seumur hidup saya belum pernah memakai samping mungkin di keluarga saya hanya nenek yang bisa pakai  ) dan pada akhirnya saya pun terbiasa memakai sendiri. hikmahnya santri bisa mneghormati adat disana dan terlihat lebih anggum dengan baju kurung dan sampingnya dan kitab di tanggannya ( subhanallah ).
 
yang membuat saya belajar dewasa disana banyak anak-anak baru yang ingin pulang lagi ke rumah setiap detik menangis ingat mamahnya. wah karena saya merasa yang dituakan akhirnya saya berusaha untuk memberi pengarah kepada mereka bahwa orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren itu untuk kebaikan mereka sendiri bukan karna tak sayang. tak banyak orang yang memiliki kesempatan untuk belajar di pesantren banyak belajar ilmu agama di banding ilmu dunia yang pada saat ini sedang ada dalam era Moderniasasi . Saya pikir menyekolahkan anak ke pesantren itu salah satu solusi terbaik.

di sepertiga malam kami bangun untuk untuk menjalankan shalat tahajud,
pukul 04.30-05.00 shalat subuh berjamaah di mesjid ( tentu saja laki-laki dan perempuan dipisahkan, apabila ada santri akhwat yang ketahuan berkomunikasi dengan ikhwan ada hukumannya )  

05. 00 - 06.00 = pergi mengaji untuk menghapal al-qur'an
06.00-06.30 = bersih- bersih(harisah)  di halaman asrama pesantren terkadang bisa kebagian harisah di rumah ustadz
07.00 - 12.30 = ketika santri-santri yang lain belajar di sekolah saya bisa belajar ke rumah ustadz untukbelajar berbgai ilmu agama waktu itu saya belajar untuk menulis dan membaca arab gundul selain itu belajar membaca al-qur'an dengan baik dan benar ( ilmu tazwidz ).
12.30-13.00 = makan siang ( tidak kalah kagetnya karena di pesantren ini jatah makan daging hanya satu bulan sekali *terbesit tubuh saya akan semakin menipis ) hehe tapiii semua itu bukan masalah walau makan hanya nasi dan sayur namun terasa begitu nikmat entah kenapa. mungkin inilah namanya berkah pesantren!
13.00-14.30 = Khalaqoh atau belajar bahasa arab dan bahasa inggris setiap minggunya tentu ada tes untuk mengevaluasi
16.-17.30 = setelah shalat ashar berjamaan di mesjid kami mengaji kitab yaitu Tijan ( kitab kuning yang menceritakan sifat Allah dan Rosul )
18.00 - 19.00 = setelah shalat magrib  mengaji kitab kuning kembali nama kitabnya jurumiyah ( ketatabahasaan arab )
19.00-20.30 = mengaji kitab safinah ( adab-adab dalam ibadah )
*berbeda pada bulan ramadhan jadwal lebih padat karena ada shalat tarawih sehingga aktivitas bisa sampai puku 21.30

santri tidak bole keluar jika tidak ada hal yang urgent. tanpa sepengatuhan pihak pesantren !

begitulah aktivitas selama di pesantren banyak hikmah dan pelajarn yang bisa diambil disana tidak hanya ilmu agama tapi yang lebih penting adalah ilmu kehidupan. bagaimana kita bisa mandiri hanya untuk berdiam diri di penjara suci mempelajari ISLAM tentunya untuk bekal kita di dunia dan akhirat.
membuat pola pikir saya berubah membuat diri ini ingin sekali berubah dari seorang perempuan menjadi seorang akhwat.

membuat saya lebih dewasa bertemu dengan adi-adik yang selalu tanpa ragu mengajarkan saya apa pun disana, terutama untuk anez, neng teja.azijah,eka,syifa, winda . ustadz dan ustadzah yang tidak mungkin saya lupakan :)

terimakasih insyaAllah pengalaman ini akan selalu tetap berharga.
Alhamdulilah liburan kali itu sunggu sangat mengesankan dalam balutan penjara suci Ma'had Baitul Arqom Al-Islami Ciparay JABAR